Pada kesempatan kali ini saya ingin berbagi pengalaman saya hingga saya bisa berdamai dengan autoimun yang melekat dalam darah. Sebelumnya mungkin belum banyak yang tahu mengenai autoimun, gejalanya, penyebabnya, jenis jenisnya, bahkan obat untuk menyembuhkan autoimun. Oleh karena itu saya ingin memberikan sedikit penjelasan terlebih dahulu melalui kacamata saya.
Apa Sih Autoimun?
Autoimun adalah jenis penyakit dimana sistem kekebalan tubuh menyerang sel sel sehat dalam tubuh. Sistem kekebalan tubuh ini seharusnya melindungi kita dari sel sel asing seperti virus dan bakteri. Oleh karena tubuh sendiri yang diserang, terdapat banyak kemungkinan untuk 'menghabisi' setiap inci tubuh kita.
Apa Gejala Autoimun?
Untuk gejala autoimun ada banyak sekali, sesuai dengan sel dalam tubuh mana yang diserang. Ada yang menyerang kulit, sendi, tulang, syaraf, dan sebagainya. Saya sendiri diserang pada bagian sendi. Rasanya seperti radang tenggorokan, tetapi pada sendi. Perih, terkadang sepeti ada yang tertahan dalam darah sehingga aliran darah tidak lancar dan kulit pun membiru. Terkadang saya tidak mampu berdiri, bahkan berjalan karena begitu nyeri yang saya rasakan pada sendi. Belum lagi rambut yang rontok sehingga menyebabkan kebotakan diusia dini.
Apa Penyebab Autoimun?
Hingga saat ini belum ada keterangan pasti penyebab autoimun karena bersifat multifaktorial (banyak sebab). Saat saya bertanya kepada dokter pun, dokter tidak memberikan jawaban yang pasti. Tetapi dari penelitian saya terhadap diri sendiri sangat besar akibat infeksi virus atau bakteri, lingkungan dan polusi yang sangat tidak bersahabat. Mengapa saya bisa menyimpulkan demikian, karena sejak kecil saya bermasalah dengan gangguan pernafasan akibat polusi yang besar dari lingkungan saya tinggal.
Apa Saja Jenis Autoimun?
Ada banyak jenis autoimun yang sudah familiar dikalangan kita, seperti Rheumatoid Arthritis (RA), Systemic Lupus Erythematosus (SLE) atau yang lebih familiar lupus, Diabetes tipe 1, Multiple Sclerosis (MS), dan sebagainya. Saya dititipkan Tuhan autoimun jenis RA, yang lebih dikenal dengan rematik karena masuk dalam keluarga autoimun rematik.
Apakah Autoimun ada Obatnya?
Kebanyakan penyakit autoimun belum ada obatnya, dokter pun berkata demikian pada saya saat pertama kali dokter menegakkan diagnosisnya. Tetapi bukan berarti saya akan merasa kesakitan sepanjan hidup, karena ada obat untuk mencegah / menekan gejala gejala autoimun agar tidak timbul flare (masa di mana autoimun sedang aktif). Obat yang harus dikonsumsi pun jenis obat berkepanjangan, di mana kita harus rutin konsumsi hingga masa remisi / masa di mana autoimun dalam diri sudah tidak aktif (bahasa saya sudah tertidur pulas)
Dari penjelasan di atas sangat sulit memang untuk berdamai dengan autoimun. Karena rasa sakit yang hilang dan timbul, menyebabkan saya sempat mengalami stress berat. Syukurnya saya masih punya keluarga yang setia mendampingi saya. Terhitung sudah lebih dari dua tahun sejak dokter mendiagnosa saya terkena rheumatoid arthritis, sudah banyak progress yang saya rasakan selama patuh akan pengobatan yang saya jalani.
Yang saya lakukan untuk berdamai dengan autoimun adalah dengan menerima kondisi saya, bahwa saya terkena autoimun. Butuh waktu cukup panjang memang, tetapi saat saya sudah menerimanya ada dalam diri saya, rasa sakit itu sedikit berkurang. Peran orang sekitar juga sangat penting, karena penerimaan yang tulus akan sambai ke sanubari.Â
Setelah saya dan orang sekitar menerima autoimun dalam diri saya, kami sama sama berjuang untuk mencapai remisi. Tetapi dari semua itu yang paling penting adalah percaya pada Tuhan dan melibatkan-Nya dalam segala hal. Karena Dia yang menitipkan penyakit ini, Dia juga yang akan mengambilnya (menyembuhkan) pada waktu-Nya.
Setelah semua itu saya lakukan dalam masa 10 bulan saya sudah mendapatkan remisi pertama berupa pengurangan obat obatan. Waktu yang sangat singkat memang, karena pasien lain yang saya kenal butuh waktu bertahun tahun untuk pengurangan obat. Dan saat ini sudah masuk satu tahun masa remisi, dimana rasa sakit sudah jarang saya rasakan walau masih harus konsumsi obat dan berbagai vitamin.
Berdamai dengan autoimun memang sangat penting bagi penyandangnya. Karena saat kita tidak berdamai dengannya, akan memperburuk keadaan. Bisa menyebabkan depresi hingga ada rasa ingin bunuh diri. Jadi buat teman teman yang dititipkan autoimun oleh Tuhan, berdamailah dengan autoimunmu agar kelak kalian merasakan nikmatnya remisi. Dan bagi keluarga penyandang autoimun, kalian harus sabar dalam mendampingi kami. Karena kami sangat sensitif akibat rasa sakit ini.
Semoga tulisan saya bermanfaat bagi teman teman yang membaca. Salam sehat dari pejuang autoimun.
Sumber referensi : alodokter.com
Foto : google.com
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI