Media mempunyai kekuatan untuk membentuk persepsi publik dan mempengaruhi hasil pemilu, khususnya di era media sosial dan komunikasi digital.Â
Menurut Hall, makna dibentuk oleh representasi, oleh apa yang ada, apa yang tidak ada, dan apa yang berbeda. Artinya, media mempunyai kekuatan untuk membentuk narasi seputar kandidat politik dan mempengaruhi opini publik.Â
Dalam kasus terpilihnya Gibran Rakabuming, penting untuk mempertimbangkan peran media dalam membentuk keterwakilannya dan potensi dampaknya terhadap hasil pemilu.
Terakhir, teori representasi Hall juga menekankan dampak faktor identitas dan budaya terhadap representasi. Identitas Gibran Rakabuming sebagai putra Presiden Indonesia dan latar belakang budayanya sebagai anggota elit Jawa mungkin berperan penting dalam terpilihnya ia sebagai walikota Surakarta.Â
Seperti pendapat Hall, identitas sosial dan budaya terkait dengan isu kekuasaan, sistem nilai, dan ideologi. Media menggunakan representasi, seperti gambar dan kata-kata, untuk membentuk dan memperkuat identitas tersebut, yang dapat berdampak signifikan pada representasi politik.Â
Dengan menganalisis peran faktor identitas dan budaya dalam terpilihnya Gibran Rakabuming, kita dapat memperoleh pemahaman lebih dalam mengenai faktor-faktor kompleks yang berkontribusi terhadap keterwakilan politik di Indonesia.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI