Kemudian tradisi Silelung Botting, Mapanre Dewata dalam upacara pernikahan tradisional adat bugis, dan beragam adat budaya bugis lainnya yang selalu lestari di Tanah Bumbu. Selain beberapan peninggalan di atas, masih banyak lagi peningalan-peninggal Suku Bugis di Pagatan yang bisa kita jumpai.
Secara teritorial, masyarakat Suku Bugis Pagatan sebagian besar hidup berada di kawasan pesisir pantai tepatnya Kelurahan Kota Pagatan, Desa Muara, Kampung Baru Mattone, Juku Eja, Wirittasi, Gusunge, hingga belahan pesisir Kecamatan Kusan Hilir. Sementara mereka yang gemar bercocok tanam memilih sebagai Petani Rancah(lahan basah), yang juga hidup disekitar bibir sungai Kusan Hilir dan Batulicin.
Selebihnya memilih hidup sebagai pembuat kapal dan menetap di kawasan daratan sekitar pinggiran sungai dan laut. Karena pesatnya peradaban, sekarang suku bugis mulai merambah sampai ke Kec Sungai Loban dan mereka jaga tak segan untuk berbaur bersama suku lain, bahkan ada yang melaksanakan pernikahan beda suku. Contohnya suku Bugis menikah dengan suku Jawa, Banjar, Lombok dan sebagainya.
Selain perekonomian yang digeluti suku Bugis yaitu sebagai nelayan,kini merekapun mulai memilih peluang-peluang usaha baru di kawasan perkotaan melalui jalur perdagangan, meskipun tidak banyak, karena masih di dominasi oleh orang asli Kalimantan Selatan yaitu suku Banjar, dan warga keturunan China yang datang dari luar dan bahkan telah menetap secara turun temurun sejak Pagatan ditemukan. SukicanÂ
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H