Mohon tunggu...
Tinta Digital
Tinta Digital Mohon Tunggu... Administrasi - Akun ini saat ini bersifat pribadi dan dimiliki oleh satu orang

Tinta Digital adalah karya asli Kelas Cyber Journalism Mahasiswa Ilmu Komunikasi angkatan 2015 FISIP Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin . Semoga menjadi inspirasi buat pembaca

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Wiji Thukul, Berontak lewat Kata

6 Januari 2019   15:43 Diperbarui: 7 Januari 2019   16:38 3294
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wiji Thukul, penyair pelo dengan mata kanan yang terluka akibat poporan senapan kala memimpin demontrasi PT Sritex tahun 1995. Sosoknya diilustrasikan dengan tanaman yang tumbuh subur pada matanya yang diperban. (Ilustrasi oleh Bambang Nurdiansyah http://serunai.co 05/01/2019)

Sekitar bulan Maret-April 1998 jejaknya tak lagi diketahui. Hingga kemudian hilang tak tentu rimba hingga hari ini. Wiji Thukul tidak pernah melakukan tindak pidana korupsi maupun represi di NKRI ini, melainkan advokasi melalui puisi. Namun, hak hidupnya dibuat mati. Dia telah menjadi korban praktik penghilangan orang. Lewat jalan panjang dan berdarah, Wiji Thukul mendobrak pintu kebebasan berbicara. Sosok Thukul telah menghilang, tapi bara api pada kata-katanya tak kunjung padam. Thukul adalah simbol dari betapa mahal harga yang harus dibayar dari perjuangan merebut demokrasi. (novia)

REFERENSI

  1. Miftahuddin. (2004). Radikalisasi Pemuda. PRD Melawan Tirani. Jakarta: Desantara.
  2. Nganthi Wani, Fitri. (2018). Kau Berhasil Jadi Peluru .Partisipasi Indonesia & Warning Books
  3. Tim Buku Tempo. (2013). Wiji Thukul : Teka -- Teki Orang Hilang. Jakarta : Kepustakaan Populer Gramedia .
  4. Thukul, Wiji. (2004). Aku Ingin Jadi Peluru. (Cetakan Kedua). Magelang: Indonesia Tera.
  5. __________. (2013). Para Jendral Marah-marah. Majalah TEMPO.
  6. Wiji Thukul, dkk. (2007). Kebenaran Akan Terus Hidup. Jakarta : YAPPIKA dan IKOHI.
  7. www.wijithukul.tk diakses pada 5 Januari 2019

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun