Jadi menurut dokter spesialis tulangku adekku mengalami ADHD. Seharusnya selain terapi adekku juga mendapatkan obat. Dan terapinya pun akan berbeda dengan seorang autis.Â
Begitulah pengalaman cerita mengenai adikku, yang mengalami salah diagnosis hingga 15 tahun. Atau bagaimana menurut teman-teman, diagnosis mana yang benar mengenai adikku menurut Anda? Adakah yang memiliki keluarga atau saudara seperti adikku? Jika ada mangga dapat sharing via kolom komentar di bawah atau pesan pribadi.
Terima kasih, semoga tulisan singkat dari pengalaman panjang ini, menuai manfaat.
Salam Sehat!!!
Jangan lupa bersyukur, bahagia, dan tetap jaga pola hidup sehat, semangat!!!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H