Penjual itupun langsung mencari si calon pembeli tersebut. Ia bertanya kepada setiap mereka yang ditemui, sembari menyebut ciri-ciri orang itu. Namun  tak ada satupun yang merasa pernah melihat orang dengan ciri-ciri yang dimaksud.
Singkat cerita, si penjual dan beberapa warga bergegas menuju ke Kapela yang terdapat patung Yesus. Di sana mereka menemukan ayam jantan telah berubah wujud menjadi patung, persis di sisi kanan patung Yesus.
Sekilas Tentang Prosesi Jumat Agung
Pada prosesi Jumat Agung di Kota Larantuka Patung Tuan Ma diarak keliling Kota, sementara di Wureh juga menjalankan prosesi keliling kampung bersama Patung Tuhan Tidur (Tuhan Yesus yang disemayamkan di dalam keranda).
Baik Larantuka maupun Wureh, terdapat Armida atau pemberhentian yang dilalui. Ada juga Confreria dan Lakademu (Nicodemus). Lakademu adalah orang-orang yang memanggul usungan patung.
Di Larantuka, mereka yang berperan sebagai Nicodemus sangat rahasia, dengan mengenakan baju berwarna putih, topi merah, dan penutup wajah. Hanya menyisakan lubang pada mata. Sementara di Wureh, warna baju kuning dan berjenggot tebal, namun tidak dirahasiakan.
Mengikuti rangkaian prosesi Semana Santa yang terselip nuansa budaya lokal itu memang seperti rindu. Tak bisa ditahan-tahan. Apalagi terhitung sudah 3 tahun tidak diselenggarakan, sejak tahun 2020 akibat pandemi Covid-19.
Iman umat katolik seolah semakin bertambah ketika mengikuti prosesi tersebut. Patung-patung yang digotong pun seolah memancarkan kesan magis.
Konon setiap orang akan berbeda ketika melihat bentuk dan ekspresi setiap patung dalam ritual keagamaan penuh khidmat itu. Perasan masing-masing peziarah pun demikian.
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H