Mohon tunggu...
Tini Siniati Koesno
Tini Siniati Koesno Mohon Tunggu... Human Resources - fokus kepada Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian, Inovasi dan Standar Instrumen Pertanian

bekerja di Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian Jawa Timur

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Dorong Konsumsi Pangan Pendamping Beras, Awali dari Skala Rumah Tangga Ciptakan Kemandirian Pangan Negeri

29 September 2021   02:40 Diperbarui: 29 September 2021   17:57 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Caranya yaitu bahan sawut yang sudah diperas, kemudian direndam dalam air larutan bawang, kemudian dibiarkan selama sekitar 15 menit. Selanjutnya ditiriskan atau diatuskan saja,  jangan diperas, setelah itu di jemur hingga kadar air mencapai kurang dari 12 %.

Cara memasaknyapun juga mudah, kalau akan dicampur dengan beras, maka berasnya ditanak dulu.   Setelah mendidih campurkan singsaras, karena singsaras lebih cepat masak dibandingkan beras.  

Perbandingannya sebagai pendamping beras adalah 1: 1, maksudnya bila ingin menanak beras 200 gram maka gunakan singsaras 200 gram pula. Untuk titik kritis kualitas produk yang perlu diperhatikan adalah pada pemilihan bahan baku.  

Gunakan singkong manis kadar HCN kurang dari 50 ppm, diantaranya; adira 1, darul hidayah, mentega, ketan gajah, mangu). Umur paling baik gunakan hasil panen singkong yang telah ditanam di sekitar umur 8 - 10 bulan. 

Kenapa begitu ?..Kkarena pada tanaman singkong pada umur 10 bulan patinya sudah cukup walaupun belum matang benar, seratnya masih dalam tahap hemiselulosa bukan full selulosa.

Setelah membaca dan memahami artikel ini, ayo kita yang di hilir mulailah mencoba untuk berpartisipasi.  Siapa lagi klo bukan kita untuk bisa ciptakan kemandirian pangan negeri.  Mulailah mencoba membuat singsaras untuk konsumsi sendiri ataupun memproduksi sebagai peluang usaha UMKM....Ayo semangat membangun negeri, agar terhindar dari polemik import beras....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun