Kemudian, Tradisi sedekah laut di kota Cilacap berawal dari perintah bupati Cilacap ke-3 yaitu Tumenggung Tjakrawerdaya III yang meminta kepada sesepuh nelayan Pandanarang yitu Ki Arsa Menawi untuk melarung sesaji ke laut selatan.
Pada Tahun 1875 saat hari Jumaat Kliwon tepat pada bulan Syura, sedekah laut dilaaksanalan dengan menyertakan kelompok nelayan di darah Donan, Sidakaya, Sentolokawat, Tegalkatilayu, Lengkong, dan Kemiren. Kemudian pada tahun 1983 sedekah laut berhasil diangkat sebagai warisan budaya Cilacap dan sebagai atraksi wisata.
Sedekah Laut juga termasuk sebuah identitas budaya masyarakat di Cilacap. Menurut Fong identitas budaya sebagai identitas komunikasi dengan sistem perilaku verbal dan non-verbal yang diartikan dan dibagikan kepada anggota kelompok dan rasa saling memiliki dalam membagi warisan, budaya, bahasa, norma yang sama (Samovar 2014:187).
Dari penjelasan tersebut, mengartikan bahwa tradisi sedekah laut merupakan sebuah warisan yang turun temurun dan membawa sebuah warisan untuk dilestarikan oleh generasi selanjutnya, yaitu kita sebagai warga masyarakat dari kota Cilacap.Â
Tanpa kita sadari bahwa kegiatan tradisi seperti sedekah laut ini juga terkait dengan identitas budaya, dan keterlibatan setiao individu juga terkait dengan identitas budaya. Menurut samovar (2014:260) Adanya keterlibatan individu dalam sebuah peringatan atau acara tertentu dapat mengidentifikasi identitas budaya orang tersebut.
Hal ini mengartikan bahwa, ketika masyarakat Cilacap ikut serta dalam tradisi Sedekah Laut, secara tidak langsung menunjukan bahwa mereka bagian dari daerah Cilacap. Setiap masyaakat yang menghadiri dan ikut merayakan tradisi ini, mereka juga membangun sebuah identitas dengan cara melakukan aktivitas budaya.Â
identitas budaya dalam (samovar:2017) dijadikan beberapa klasifikasi seperti, identitas rasial, identitas etnis, identitas gender, identitas nasional, Â identitas regional, identitas organisasi, identitas pribadi, dan yang terakhir adalah identitas dunia maya/khayalan.
Tradisi sedekah laut masuk ke dalam klasifikasi identitas regional atau berdasarkan aspek agama, artinya upacara tradisi sedekah laut dianggap sebagai wujud permohonan atau permintaan doa kepada Tuhan yang Maha Esa supaya para nelaya tidak menjumapi banyak hambatan pada saat mencari ikan di laut dan mendapatkan ikan yang berlimpah.
Selain permohonan doa, sedekah laut juga bentuk rasa syukur masyarakat pesisir pantai yang notabene menjadi seorang nelayan atas tangkapanikan tahun-tahun sebelumnya yang dipersembahkan pada Ratu pantai selatan yaitu Nyi Roro Kidul.Â
Di Indonesia banyak budaya yang beragam, sehingga mengakibatkan perbedaan. seperti perbedaan bahasa, makanan, dialek bahasa. Tetapi dari perbedaan tersebut membuat setiap daerah memiliki identitas budayanya masing-masing.Â
Seperti halnya, ketika Cilacap sedang melaksanakan tradisi sedekah laut dan terdapat beberapa makanan yang mengidentifikasi bahwa tradisi atau ritual tersebut adalah bagian dari Cilacap. Contoh makanan yang mencerminkan dan bisa menjadi identitas budaya Cilacap sendiri adalah, adanya tumpeng dalam tradisi, jenang, jajanan pasar dan masih banyak lagi.Â