Mohon tunggu...
Tinda Lisetiawati
Tinda Lisetiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Current Student at Indonesia University of Education

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Upaya Pelestarian Makanan Daerah Khas Jawa Barat 'Es Lilin' melalui Praktik Titik Beku Sederhana bersama Siswa-siswi TKIT Alam Annidaa Jaticempaka, Bekasi

6 Agustus 2022   22:57 Diperbarui: 6 Agustus 2022   23:11 687
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

 

(Jaticempaka, 22 Juli 2022) Kuliah Kerja Nyata Tematik UPI kembali dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu, Pengabdian Pada Masyarakat. Kuliah Kerja Nyata Tematik UPI Tahun 2022 mengusung tema 'Partisipasi Mahasiswa dalam Menguatkan dan meningkatkan Program SDG'S Desa dan Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek'. 

Program kerja dalam KKN ini berbasis SDG's Desa melaui program desa tanpa kemiskinan dan kelaparan, desa peduli kesehatan, desa peduli pendidikan, desa ramah perempuan , desa ekonomi tumbuh merata, desa peduli lingkungan, desa berjejaring dan desa tanggap budaya serta Rekognisi MBKM-Puspresnas Kemdikbudristek.

KKN Tematik ini dilaksanakan dalam kurun waktu satu bulan terhitung mulai tanggal 11 Juli 2022 hingga 10 Agustus 2022, yang didasarkan oleh domisili mahasiswa sebagai bentuk upaya meminimalisir penyebaran virus Covid-19 di Indonesia. LPPM UPI membagi mahasiswa menjadi 241 kelompok berdasarkan domisili terdekat yang akan mengabdi pada wilayah masing-masing sesuai dengan pembagian tema dan kebutuhan desa terkait. 

Kelompok 109 KKN-T UPI terdiri atas 29 mahasiswa dengan latar belakang prodi berbeda dari wilayah Depok dan Bekasi. Kelompok 109 memfokuskan wilayah pengabdian berdasarkan domisili terdekat, didapat 7 kelompok kecil yang beranggotakan masing-masing 4 hingga 5 mahasiswa. 

Pembagian tema yang didapat oleh kelompok 109 adalah 'Kelembagaan Desa Dinamis' yang terdiri atas 13 poin untuk mencapainya. Salah satu poin tersebut adalah Pelestarian dan penggalian potensi budaya daerah.

Tinda Lisetiawati merupakan salah satu anggota kelompok 109 KKN-T UPI yang melakukan pengabdian di kelurahan Jaticempaka, tepatnya di TKIT Alam Annidaa. Tinda Lisetiawati berupaya untuk melaksanakan poin satu pada tema Kelembagaan Desa Dinamis, yakni pelestarian dan penggalian potensi budaya daerah melalui kegiatan praktik titik beku sederhana dalam pembuatan makanan khas Daerah Jawa Barat 'Es Lilin".  

Kegiatan tersebut dilakukan bersama teman kelompok kecil KKN 109 yaitu Bintang Syafia Maharani, Adinda Amalia Pramesti, dan Fadhilah Febrianti Widyasari yang berdomisili di Kecamatan Pondok Gede tepatnya sekitar kelurahan jaticempaka. 

Praktikum titik beku sederhana ini dilaksanakan pada pukul 08.00 hingga 10.00 WIB dan dihadiri oleh 30 siswa-siswa TKIT Alam Annidaa. Metode yang digunakan untuk memperkenalkan es lilin tersebut adalah demonstrasi, praktik, dan tanya jawab. 

Hal tersebut dilakukan agar siswa dapat mengalami sendiri proses pembuatan es lilin dengan alat dan bahan sederhana atau yang mudah ditemukan di dapur. Kemudian, demonstrasi yang dilakukan pun diselingi tanya jawab kepada siswa agar tercipta suasana belajar lebih menarik dan interaktif.

Mengapa membuat es lilin? Es lilin merupakan salah satu makanan yang berasal dari Jawa Barat, memiliki nama yang unik, proses pembuatannya dapat dilakukan dengan mudah melalui alat dan bahan yang tersedia di dapur, serta dapat dibuat berbagai rasa dan warna sesuai dengan selera masing-masing. Harapannya, dengan memperkenalkan Es Lilin kepada para siswa

Makanan Khas Daerah merupakan salah satu kekayaan budaya Indonesia. Saat ini, berbagai jenis makanan asing sangat populer di Indonesia baik dari kalangan anak-anak hingga dewasa. Hal tersebut tentu akan mempengaruhi kelestarian makanan khas daerah di Indonesia. Oleh karena itu, sebagai bentuk upaya melestarikan budaya Indonesia, kami mengenalkan Es Lilin kepada para siswa TKIT Alam Annidaa.

Dokpri
Dokpri

Antusiasme para siswa ketika melakukan praktik sederhana tersebut sangatlah baik. Hal tersebut dapat dilihat ketika antar siswa berebut untuk mencoba menuangkan susu kedalam plastik es. Selain itu, siswa pun merasa sangat senang karena dapat melihat langsung perubahan es dari cair hingga membeku dalam waktu yang sangat singkat. 

Dokpri
Dokpri

Praktik tersebut dikemas baik oleh para mahasiswa seperti layaknya pertunjukan sulap, sehingga antusiasme baik para peserta didik sangat terlihat untuk segera mengetahui perubahan yang terjadi pada es lilin yang sedang dibuat dan ketika es lilin dibagikan untuk dicicipi. Harapannya, edukasi terkait makanan daerah ini dapat meningkatkan rasa cinta anak-anak terhadap Budaya Indonesia salah satunya makanan daerah khas Jawa Barat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun