Mohon tunggu...
Tina kristina
Tina kristina Mohon Tunggu... Mahasiswa - TinaKristina

Fakultas Sastra Indonesia Universitas Pamulang

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Religius pada Film "Surga Yang Tak Dirindukan"

7 Januari 2022   10:59 Diperbarui: 7 Januari 2022   11:02 679
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Dalam kutipan novel "Syurga Yang Tak Dirindukan" karya Asma Nadia diatas, tampat Pras yang terkejut mengetahui kalau Mei Rose adalah seorang muslimah. Karena wajah Mei Rose yang sangat oriental jelas memperlihatkan kalau dia seorang keturunan China. Rasa terkejut Pras belum lagi hilang ditambah lagi kalau mei Rose meminta membimbingnya untuk menjadi muslim yang baik. 

Disini jelas, bahwa Mei rose adalah seorang muallaf. Muallaf adalah seseorang yang baru masuk Islam dan mempercayai agama Islam sebagai agama baru yang dia yakini, yang diwujudkan dengan pengucapan dua kalimat Syahadat. Dimana mengucapkan duak kalimat Syahadat merupakan rukun Islam yang pertama. Ihsan adalah cara bagaimana seharusnya kita beribadah kepada Allah. Rasulullah mengajarkan agar ibadah kita dilakukan dengan cara seolah kita berhadapan secara langsung dengan Allah. 

Cara ini akan membawa ibadah kita ke maqam (tingkat) yang lebih dekat kepada Allah dengan perasaan penuh harap, takut, khusyu, ridlo dan ikhlas kepada Allah. Allah SWT berfirman: Dan berbuat baiklah kalian, karena sesungguhnya Allah mencintai orangorang yang berbuat baik (QS. AlBaqarah/2: 195)

Selanjutnya kutipan novel yang mengandung nilai keihsanan adalah sebagai berikut:

"Sebagai pria, rasanya dia pun tak ingin berulah macammacam. Benteng pertahanan lain telah dibangun. Pras tak suka kesana kemari. Seusai kerja, dia hanya ingin pulang. Tak ada clubbing atau dugem. Tak perlu. Dengan kesadaran penuh lelaki itu menjaga bulat-bulat cintanya kepada Arini dan anak-anak mereka." (SYTD/Ihsan/38)

Dalam kutipan novel "Surga Yang Tak Dirindukan" karya Asma Nadia diatas jelas sekali tokoh Pras yang digambarkan pengarang adalah sosok pria yang berakhlak baik. Dimana dia adalah seorang sosok suami yang bertanggungjawa, sholeh, dan tidak pernah macam-macam apalagi dugem dan clubbing. Pengarang sengaja menampilkan sosok Pras sedemikian rupa untuk menyampaikan pesan religius nilai keihsanan aspek akhlak dan budi pekerti luhur.

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada film Surga Yang Tak Dirindukan Karya Asma Nadia. Nilai religius  dalam film "Surga Yang Tak Dirindukan" karya Asma Nadia: Perlunya menjaga keteguhan iman, sebagai satu-satunya tuntunan hidup agar senantiasa berada di jalan Allah. 

Pentingnya senantiasa mengingat Allah baik dalam keadaan susah ataupun senang, disaat kaya ataupun saat miskin, dan disaat sehat ataupun sakit, Pentingnya mengingat kematian dan hari akhir yang pasti akan datang kepada semua mahluk yang ada di dunia ini. Dengan mengingat kematian, dan hari akhir maka kita akan hidup dengan lebih hati-hati dan senantiasa berbuat kebaikan, karena saat kita mati hanyalah amal dan perbuatan baik kita yang dapat dijadikan bekal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun