Bukankah Alkitab juga menyaksikan bahwa Allah bisa mengizinkan iblis untuk membentuk umat-Nya. Seperti dalam kitab Ayub, dijelaskan bahwa, Tuhan mengizinkan Iblis mencobai Ayub (Ayub 1:12). Demikian juga, Alkitab secara terang-terangan menyebutkan bahwa roh jahat yang menganggu raja Saul berasal dari Tuhan (1 Sam 16:14). Â Bahkan ada pembunuhan yang Allah sendiri berkata bahwa Dia yang menentukan yaitu pembunuhan tidak disengaja. "Tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja, melainkan tangannya ditentukan Allah melakukan itu, maka Aku akan menunjukkan bagimu suatu tempat, ke mana ia dapat lari (Kel. 12:13)."
Jadi jelaslah, hal-hal yang kelihatannya kebetulan sekalipun, hanya bisa terjadi kalau itu hal itu atas seizin Allah. John Piper dalam bukunya Corona Virus and Christ berkata, Kita mungkin berpikir bahwa wabah virus corona merupakan sebuah kemunduran bagi dunia misi. Saya tidak percaya itu. Cara-cara Allah seringkali mencakup sesuatu yang tampak seperti kemunduran tetapi ternyata menghasilkan kemajuan besar.
Akan tetapi, Kedaulatan Allah juga tidak menghilangkan tanggung jawab manusia dalam mencegah penyebaran dan penyembuhan Covid-19 ini. Jadi kita bertanggung jawab untuk menerapkan Distansing Social, Memakai masker serta cuci tangan.Â
Doa adalah penting tetapi jika tidak menerapkan social distancing, tentu penyebarannya sulit dihentikan. Sebab yang menyebarkan adalah manusia, bukankah virus tidak bergerak menyerang manusia tetapi manusia yang membawanya kepada orang lain. Terbukti bahwa mereka yang hanya berdoa tetapi tidak menerapkan Distancing Social justru akhirnya terinfeksi dan meninggal termasuk pendeta-pendeta (sumber).
salam
Ev. Timotius Cong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H