Awalnya saya berpikir bahwa virus bukan ciptaan Tuhan, karena melihat ganasnya virus Corona menyerang manusia. Maka saya langsung menyimpulkan, virus bukan ciptaan Allah. Sebab Allah adalah Kasih, jadi tidak mungkin Dia menciptakan sesuatu yang membahayakan manusia.
Akan tetapi, dalam perkembangannya setelah saya menelusuri tentang virus. Akhirnya, saya harus berkata bahwa virus adalah ciptaan Tuhan.
Dengan beberapa argumentasi, antara lain:
1. Allah adalah Pencipta Alam Semesta dan segala isinya termasuk Virus.
Dalam kitab kejadian 1, jelas dinyatakan bahwa Allah menciptakan segala sesuatu yang ada di dalam dunia ini, baik yang kelihatan maupun yang tidak kelihatan. Hal itu, juga dijelaskan dalam kitab Keluaran, "Sebab enam hari lamanya TUHAN menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya (Kel. 20:11)." Bahkan Yohanes berkata, tidak ada sesuatu yang ada didalam dunia ini yang tidak diciptakan oleh Allah,"Segala sesuatu dijadikan oleh Dia dan tanpa Dia tidak ada suatupun yang telah jadi dari segala yang telah dijadikan (Yohanes 1:3)." Jika virus bukan ciptaan Tuhan mengapa virus bisa ada?
2. Allah adalah sumber segala sesuatu yang baik termasuk virus adalah ciptaan yang bermanfaat untuk kehidupan manusia dan alam.
Dari kitab Kejadian, kita mengetahui bahwa semua yang diciptakan oleh Tuhan adalah baik adanya. "Maka Allah melihat segala yang dijadikan-Nya itu, sungguh amat baik (Kejadian 1:31)." Jika semuanya baik berarti virus juga mempunyai fungsi yang baik.Â
Perlu diketahui, di alam semesta, virus merupakan entitas biologis yang paling melimpah di lingkungan perairan. Satu sendok teh air laut mengandung sekitar sepuluh juta virus, dan mereka berperan penting dalam pengaturan ekosistem air asin dan air tawar.Â
Sebagian besar virus dalam perairan tersebut merupakan bakteriofag, yang tidak berbahaya bagi tumbuhan dan hewan. Mereka menginfeksi dan menghancurkan bakteri pada komunitas mikrob akuatik dan hal ini merupakan mekanisme daur ulang karbon yang paling penting dalam ekosistem laut. Virus diperkirakan membunuh sekitar 20% dari biomassa ini setiap hari.Â
Virus-virus ini terutama bertanggung jawab atas pengurangan populasi alga, yang sering kali membunuh kehidupan laut lainnya. Peran virus di lautan sangat besar; dengan meningkatkan jumlah respirasi di lautan, virus secara tidak langsung berperan untuk mengurangi jumlah karbon dioksida di atmosfer sekitar 3 gigaton karbon per tahun. (https://id.wikipedia.org/wiki/Pengantar_tentang_virus).
Jadi secara umum virus memiliki manfaat, baik buat manusia maupun alam. Seperti yang kita ketahui bahwa segala sesuatu yang baik adalah berasal dari Tuhan.
Lalu pertanyaannya, mengapa saat ini virus Corona menjadi racun bahkan menyebabkan kematian bagi manusia? Hal itu bisa terjadi karena dosa manusia, di mana alampun terkena dampaknya sehingga menjadi duri yang membahayakan manusia. Seperti air adalah ciptaan Tuhan yang baik, karena efek dosa, air bisa menjadi tsunami yang mematikan manusia.Â
Sama halnya dengan virus. Tuhan menciptakan virus untuk hal baik, karena dosa terjadilah penyimpangan fungsi seperti virus Corona ini. Mengapa terjadi penyimpangan fungsi? Karena terjadi mutasi.Â
virus Corona pada awalnya, penularannya adalah antar binatang bukan ke manusia seperti yang dikatakan oleh Grubaugh lewat jurnal ilmiah "We shouldn't worry when a virus mutates during disease outbreaks".Â
Grubaugh dan peneliti lainnya menjelaskan, awal mula virus corona yang saat ini mewabah di dunia, hanya menular antar hewan. Virus ini tak menular ke manusia. Namun, mutasilah yang akhirnya membuat virus ini bisa ditularkan dari hewan ke manusia,"kejadian ini terjadi setelah bertahun-tahun."Â
Mengapa terjadi mutasi virus yang akhirnya membahayakan manusia? hal itu disebabkan perubahan perilaku manusia akibat industrialisasi (yang memicu perubahan iklim dan resistansi obat) serta globalisasi (yang mengubah demografi dan meningkatkan perdagangan internasional), jadi manusia juga turut berkontribusi memunculkan penyakit infeksi baru ini. Ditambah lagi, perpindahan manusia baik melalui perjalanan laut maupun udara semakin mempercepat penyebaran virus sehingga terjadi infeksi pandemi (sumber).
3. Allah adalah Allah yang berdaulat atas dunia ini sehingga tidak mungkin sesuatu terjadi diluar kontrol Allah termasuk Pandemi ini.
Dalam Alkitab jelas dikatakan bahwa, Allah berdaulat atas segala sesuatu yang terjadi di dalam dunia ini. Jadi tidak ada sesuatu yang bisa terjadi di luar pengetahuan Allah. "Bukankah burung pipit dijual dua ekor seduit? Namun seekorpun dari padanya tidak akan jatuh ke bumi di luar kehendak BapaMu. Dan kamu, rambut kepalamupun terhitung semuanya (Matius 10:29-30)."Â
R. C Sproul berkata: Segala sesuatu yang terjadi setidaknya harus terjadi karena ijinNya. Jika Ia mengijinkan sesuatu, maka Ia pasti memutuskan untuk mengijinkannya. Jika ada bagian dari ciptaan terjadi di luar kedaulatan Allah, maka Allah itu tidak berdaulat. Jika Allah tidak berdaulat, maka Allah itu bukanlah Allah.
Kita percaya bahwa tidak ada sesuatu yang terjadi diluar pengetahuan Allah. Jika Dia mengizinkan Pandemi ini terjadi, kita percaya Allah bisa memakai Pandemi ini untuk mendatangkan kebaikan bagi umatNya.
Sama halnya dengan pisau. Ada perbedaan fungsi, saat berada di tangan penjahat dan dokter bedah. Di tangan penjahat pisau dipakai untuk membunuh, sedangkan ditangan dokter bedah, pisau dipakai untuk maksud baik. Sama halnya virus, ditangan Tuhan virus bisa menjadi hal yang berguna untuk membawa umat-Nya kembali kepada-Nya. Jika dokter berhak memakai pisau untuk operasi, apakah Tuhan tidak mungkin memakai virus untuk mengoperasi manusia?
Bukankah Alkitab juga menyaksikan bahwa Allah bisa mengizinkan iblis untuk membentuk umat-Nya. Seperti dalam kitab Ayub, dijelaskan bahwa, Tuhan mengizinkan Iblis mencobai Ayub (Ayub 1:12). Demikian juga, Alkitab secara terang-terangan menyebutkan bahwa roh jahat yang menganggu raja Saul berasal dari Tuhan (1 Sam 16:14). Â Bahkan ada pembunuhan yang Allah sendiri berkata bahwa Dia yang menentukan yaitu pembunuhan tidak disengaja. "Tetapi jika pembunuhan itu tidak disengaja, melainkan tangannya ditentukan Allah melakukan itu, maka Aku akan menunjukkan bagimu suatu tempat, ke mana ia dapat lari (Kel. 12:13)."
Jadi jelaslah, hal-hal yang kelihatannya kebetulan sekalipun, hanya bisa terjadi kalau itu hal itu atas seizin Allah. John Piper dalam bukunya Corona Virus and Christ berkata, Kita mungkin berpikir bahwa wabah virus corona merupakan sebuah kemunduran bagi dunia misi. Saya tidak percaya itu. Cara-cara Allah seringkali mencakup sesuatu yang tampak seperti kemunduran tetapi ternyata menghasilkan kemajuan besar.
Akan tetapi, Kedaulatan Allah juga tidak menghilangkan tanggung jawab manusia dalam mencegah penyebaran dan penyembuhan Covid-19 ini. Jadi kita bertanggung jawab untuk menerapkan Distansing Social, Memakai masker serta cuci tangan.Â
Doa adalah penting tetapi jika tidak menerapkan social distancing, tentu penyebarannya sulit dihentikan. Sebab yang menyebarkan adalah manusia, bukankah virus tidak bergerak menyerang manusia tetapi manusia yang membawanya kepada orang lain. Terbukti bahwa mereka yang hanya berdoa tetapi tidak menerapkan Distancing Social justru akhirnya terinfeksi dan meninggal termasuk pendeta-pendeta (sumber).
salam
Ev. Timotius Cong
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H