Mohon tunggu...
Timotius Cong
Timotius Cong Mohon Tunggu... Pemuka Agama - Penginjil

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Bagaimana Agar tidak Tenggelam seperti Petrus di Pandemi Covid-19

10 April 2020   14:10 Diperbarui: 14 April 2020   09:09 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: Pixabay.com

Maka saran saya pada saat ini baca dan dengarlah kitab Mazmur berulang-ulang dan sebanyak-banyaknya, karena kitab ini banyak mewakili kita. Di dalamnya ada keluhan Pemazmur dan pertanyaan dari pemazmur tentang kapan penderitaan ini berlalu. Tentu itu menjadi keluhan dan pertanyaan kita juga, bukan? Yang menarik dalam Mazmur adalah Pemazmur sekalipun, dia mengeluh tetapi dia tetap menunjukkan iman kepada Allah dengan berkata bahwa tidak ada Allah seperti Allah kita (Mz 86:8). Dia tetap memuji Allah sebagai Allah yang dapat dipercaya dengan mengakui bahwa hanya Allah yang bisa membuat jiwanya bersukacita dan berlimpah kasih setia-Nya (ayat 4-5).

Kita juga bisa menyanyi karena menyanyi bisa meningkatkan imun tubuh kita. Seperti pemazmur katakan “Hati yang gembira adalah obat.” Tentu tidak dalam 1 hari psikosomatis langsung lenyap, jika kita rutin berusaha, 3 hari suasana hati kita sudah bisa normal. Akhirnya, kepala saya yang penuh dengan kabut. Mulai terhapus oleh aliran Firman Tuhan yang mengalir masuk ke dalam hati ku. Karena saat kita memandang wajah Tuhan, pada waktu bangun kita menjadi puas dengan rupa Tuhan. Mz 17:15”

2. Berusaha Menemukan Potensi di tengah Covid-19.

Saya memutuskan tidak mau lagi ditenggelamkan oleh air kecemasan yang dihempas angin berita Covid-19. Saya mau memakai angin Covid-19 agar saya bisa berlayar menuju ke tempat yang Tuhan inginkan.

Saya bukan orang yang suka dan pede menulis. Selama 23 tahun pelayanan, selain berkhotbah tidak satupun tulisan yang saya buat. Tetapi saat ini saya berkata pada diri saya: "Tuhan tolonglah aku, saya tidak mau ditenggelam oleh situasi ini. Saya harus mencoba mendapatkan sesuatu melalui Covid-19 ini." Heran sekali terasa ada dorongan untuk menulis dan ide itu terus muncul dikepala tanpa saya bisa bendung.

Mungkin anda memiliki potensi yang selama ini tersimpan. Apapun itu coba temukan dan kembangkan. Bukankah minyak zaitun justru dihasilkan pada saat buahnya diperas.

3. Saatnya menjadi Mata air untuk Mengaliri orang lain

Saat ini kita berada dalam keadaan yang sama yaitu seperti pemazmur jelaskan, hidup yang dekat dengan dunia orang mati Mz 88:3. Bahkan mungkin seperti pemazmur katakan lagi, kita termasuk orang-orang yang turun ke liang kubur, bahkan seperti tidak berkekuatan Mz 88:4. Karena tinggal diantara orang mati.

Kita merasa memiliki alasan untuk tidak melakukan apa-apa karena kita semua berada dalam keadaan seperti dunia orang mati. Bukankah itu yang kita pikirkan? Apakah saya akan mati? Apakah orang dekat saya akan mati? Apalagi Perdana Mentri Prancis berkata: "Jangan heran kalau saat ini tiba-tiba orang yang anda kasihi meninggal." Akan tetapi, saya ditegur oleh pemazmur yang mengingatkan kita agar mencari pertolongan hanya kepada Allah karena hanya Dia yang bisa mengubah gunung batu menjadi kolam air dan batu yang keras menjadi mata air (Mz. 114:8).

Saat inilah kita bisa menjadi sumber mata air untuk menguatkan dan meneguhkan orang lain yang sedang hilang semangat. Atau jika pinjam istilah dari Henry Nouwen sebagai Wounded Healer.

Salam Damai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun