Dengan adanya pergesaran dan arah kebijakan Pemerintah untuk memulihkan ekonomi Indonesia, maka perlahan-perlahan kita juga sudah berani kembali untuk bergerak. Memang benar, psikologisnya manusia ingin bergerak dan sebenarnya tidak tahan berlama-lama berdiam diri.
Mungkin jika judul dari tajuk ini ditanyakan kepada tiap-tiap orang, mungkin jawabannya berbeda. Mungkin ada beberapa yang jawab masih takut, mungkin ada yang mejawab sudah tidak takut lagi, bahkan mungkin ada yang menjawab bodo amat deh . Ya manusia dengan segala kompleksitas kadang tidak bisa kita mengerti bagaimana perasaan dan pikiran mereka untuk menanggapi situasi ini.
Per hari ini, Minggu 28 Juni 2020. Angka kematian yang di akibitkan oleh virus COVID19 ini 54.010 dengan angka kematian 2.754 Â Dan jika kita bandingkan dengan data yang ada di seluruh dunia 9.939.813 dengan angka kematian 497.442.Â
Kita kembali dihadapkan pada kenyataan yang bisa memberikan sedikit toleransi. Bahkan ada beberapa orang yang menyimpulkan bahwa masih ada penyakit lain yang merenggut nyawa lebih banyak dari COVID ini sendiri.Â
Memang ada benarnya, di Indonesia masih ada beberapa penyakit yang angka kematiannya juga tinggi seperti, TBC, DBD, penyakit Jantung, dlsb. Kita dihadapkan pada kenyataan-kenyataan yang kadang mungkin ada benarnya juga. Di satu sisi Herd Immunity menjadi andalan untuk menekan angka korban.
Namun jika pertanyaan ini muncul pada saya, maka saya akan menjawab kewaspadaanlah yang dibutuhkan. Dengan berwaspada kita harus tetap menjaga sikap dan perilaku yang baru ini untuk menjaga kesehatan kita, dan orang di sekitar. Dan sudah seharusnya kita tidak menyepelakan segala anjuran dan sering memfilter informasi agar kita menemukan langkah-langkah yang tidak salah.
*****
Salam Sehat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H