Mohon tunggu...
Timora Sinaga
Timora Sinaga Mohon Tunggu... Lainnya - Realistis

Merdeka dalam berpikir, bijaksana dalam bertindak. Masih sedikit bacaanya, masih sering salah diksinya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Juni: Refleksi Bulan Soekarno dan Harapan Besar Bangsa Ini di Tengah Pandemi

5 Juni 2020   09:36 Diperbarui: 5 Juni 2020   09:31 381
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disini juga Pancasila itu sendiri bisa kita lihat sampai sekarang menjadi sebuah ideologi yang diciptakan Bung Karno untuk tidak memilih ideologi lain seperti Komunisme, Fasisme dll. Bung Karno ingin mencoba membuat Ideologi sendiri. Pancasila sebagai ideologi kita maknai sebagai sistem kehidupan nasional yang meliputi aspek etika, moral, ekonomi, politik, sosial, budaya, pertahanan dan keamanan dalam rangka pencapaian cita-cita dan tujuan bangsa yang berlandaskan pada dasar negara. 

Di mana dalam hal ini Pancasila juga menjadi dasar negara yang mengatur penyelenggaraan Negara dan seluruh warga Negara Indonesia. Buku [Empat Pilar Kehidupan Berbangsa dan Bernegara (2012)].

Dalam memperkenalkan Pancasila di kancah Internasional Bung Karno menyebut Pancasila sebagai berikut : Sila 1 Believe in God , Sila 2 Nationality , Sila 3 Humanity, Sila 4 Democracy, Sila 5 Social Justice. Secara penggambaran sederhana kelima sila ini bisa kita gunakan untuk menjadi pedoman dalam setiap aspek-aspek kehidupan yang berskala Nasional menyeluruh. 

Baik digunakan dalam lembaga Eksekutif, Legislatif dan Yudikatif. Bung Karno ingin Pancasila dapat di terima oleh semua kalangan, Bung Karno juga memahami bantuan Internasional juga dibutuhkan untuk mencapai tujuan Bangsa ini. Sehingga Pancasila bisa hadir dan tidak bertolak belakang dengan paham-paham negara lain.

Selain itu Pancasila juga dibuat untuk mengakomodir banyaknya Suku, Ras, dan Agama di Indonesia. Dengan keberagaman itu, maka Pancasila itu menjadi pemersatu dari perjuangan dan kebebasan yang sebernanya di inginkan pada masa itu. Pancasila bisa mempersatukan kaum Nasionalis ,kaum Islamis (Masyumi , NU) dan kaum Sosial Ekonom.

Namun untuk menyederhanakan pertentangan tentang posisi Pancasila di Negara ini, maka kita kembali memilihat kembali fakta sejarah, atas dasar kesepakatan dan akal sehat menyatakan bahwa Pancasila merupakan ideologi dan dasar negara melalui titik temu sintesis dan gerakan untuk negara Indonesia oleh para Founding Father (Civic Nationalism). 

Artinya ini merupakan sebuah permusyawaratan dan permufakatan yang sudah di tentukan oleeh para Founding Father, di tengah keberagaman tersebut maka Pancasila itu tercipta berdasarkan Demokrasi yang di wakili oleh pendahulu kita tersebut.

HARAPAN BESAR DI TENGAH PANDEMI

source : CNNIndonesia
source : CNNIndonesia
Di tengah Pandemi ini, bulan Juni ini merupakan titik tumpu harapan untuk memperbaiki Ekonomi kita. New Norwal sudah sangat di nantikan untuk segera bisa memulihkan Ekonomi kita. Di tengah Harapan tersebut sebagai orang yang berharap juga harus tetap mendisplinkan diri. Karena tanggungjawab berat yang akan di bebankan di pundak Pemerintah. Di bulan ini merupakan masa-masa transisi dari Old Normal -- PSBB -- New Normal. Indonesia melalui Kalbe Farma telah menandatangi nota kesepahaman dengan Genexine Inc, perusahaan obat biologi dari Korea Selatan yang akan melakukan pengujian vaksin COVID19 di Indonesia.

"Uji klinik vaksin COVID-19 rencananya akan dilakukan di bulan Juni 2020," demikian pernyataan pihak Kalbe dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (29/5/2020) finance.detik.com

Menurut surat keterbukaan Kalbe kepada BEI riset vaksin ini sendiri telah dilakukan kepada Primata dan telah terbukti menghasilkan antibodi yang mampu menetralisir virus Corona baru, sehingga tahap berikutnya akan diuji kepada manusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun