Mohon tunggu...
Sony Kusumo
Sony Kusumo Mohon Tunggu... Insinyur - Menuju Indonesia Surplus

Sony Kusumo merupakan pengusaha yang peduli dengan kemajuan bangsa Indonesia.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Sistem Gaji dan Produktivitas Kerja

22 Desember 2020   07:35 Diperbarui: 27 Desember 2020   14:28 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Praktik seperti ini bisa banyak dilihat dari banyaknya konveksi rumahan di Jakarta, Tasikmalaya, Bandung, Surabaya dan banyak kota lainnya.

Mengapa serikat pekerja pada penjahit atau pemotong kain tidak pernah ada dan pekerja tidak pernah menuntut? Penyebabnya karena mereka semua bekerja berdasarkan produktivitas.

Jika Depnaker menerapkan ide simpel ini terhadap semua jenis pekerjaan atau industri, otomatis sengketa buruh akan hampir tidak ada. Dan mafia serikat pekerja akan hilang dengan sendirinya.

Produktivitas dan skill pekerja Indonesia akan naik dan average income pekerja otomatis naik. Ujung-ujungnya kesejahteraan pekerja naik dan perusahaan atau para pengusaha juga senang karena tidak ada gangguan dan semua menjadi pasti perhitungan profit & lostnya.

Human Nature

Manusia diciptakan untuk berpikir dan bekerja. Bila berhenti malah akan cepat pikun dan banyak penyakit.

Tanpa adanya insentif dan persaingan, manusia cenderung santai Dan malas.

Anak yang menggangap orang tuanya kaya, Dan selalu mengharapkan harta Dari orangtuanya akan rusak mentalnya karena  menjadi pemalas dan tidak memiliki semangat juang untuk maju.

Begitu juga rakyat yang menganggap negaranya kaya dan selalu mengharapkan bantuan dari pemerintah. Maka mentalnya akan rusak dan kalah bersaing dari bangsa lain.

Bangsa yang memiliki moto dengan tanpa adanya usaha dan kerja keras mereka tidak akan bertahan. Bangsa yang memiliki moto seperti ini pasti maju Dan negaranya lebih sejahtera.

Oleh SK7

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun