Nyatanya kini aku mampu untuk melaju
Ada sesal terkenang
Pada raut indah senyumnya
Kian lenyap bersama rayap-rayap rongga menganga
Menjerit pun rasanya percuma
Pada waktu yang terus berputar
Kini, aku diuji dengan kata sabar
Menyatu dibalik dinding-dinding kamar
Bersama doa' dan air mata  tanda ikhtiar
Ya Allah Ya Tuhanku
Izinkan bibir yang terus berucap
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!