Berbicara terkait legalitas juga sama saja. Bitcoin sudah diakui banyak negara di dunia sebagai komoditi perdagangan yang sah, termasuk di negeri kita sendiri. Sudah mmemiliki izin dari BAPPEBTI dan OJK maupun Satgas Waspada Investasi (SWI). Tapi bukan sebagai mata uang atau alat tukar transaksi apapun.
Sementara Vtube, melalui perusahaannya, hingga tulisan ini tayang masih berstatus ILEGAL alias investasi bodong menurut SWI sejak bulan Juli 2020 dan belum dinormalisasi sampai detik ini. Masyarakat dihimbau untuk waspada dan tidak mengikuti kegiatan Vtube hingga memiliki izin resmi karena terindikasi sebagai skema Money Game.
Ga percaya? Coba deh cek sendiri ke website OJK ini pada halaman 75 nomor urut 745, jelas terdaftar pada entitas ilegal. Sumber.
Dimana praktek bisnis yang dilakukan banyak menyalahi peraturan perundangan. Salah satunya adalah perputaran uang antar member melalui transaksi jual beli VP hasil misi menonton iklan dengan sistem referral yang merupakan ciri MLM serta adanya pembelian paket-paket berbayar untuk kenaikan level.
Banyak media besar tanah air yang kredibel dan terpercaya sudah mengulas berita tentang potensi merugikan Vtube ini. Mulai dari Detik, CNN, CNBC, Kumparan, Kompas, Merdeka, serta beberapa media ternama lainnya. Sangat banyak beritanya tersebar. Silahkan buktikan sendiri dengan menelusuri pada mesin pencari Google lalu ketik : "Vtube Ilegal". Maka akan keluar puluhan informasi yang bisa diakses.
Terkait katanya bahwa saat ini Vtube sedang maintenance sistem, sejatinya itu adalah pengalihan isu yang ternyata fakta sesungguhnya adalah Vtube telah diblokir oleh Kominfo atas permintaan dari OJK selaku lembaga yang mengetuai SWI.
Berikut ini penjelasan dari situs resmi Kominfo;
Status legalitasnya diumumkan pula pada akun Instagram resmi Kominfo minggu lalu.
Jadi lebih baik stop menggiring opini sesat yang seolah membenarkan aktivitas ilegal Vtube ini. Apakah Anda mau juga terpampang dalam website resmi Kominfo sebagai penyebar hoax seperti salah satu leader Vtube ini
Silahkan jika siap menerima konsekuensinya. Tapi perlu diingat, jejak digital itu kejam. Sulit kita bersembunyi di era digital seperti sekarang ini.
Lalu terkait bahasan tentang periklanan, saya juga melihat kekeliruan, kalau tidak boleh dikatakan penyesatan yang disampaikan oleh penulis. Terutama tentu saja jika dibandingkan dengan Youtube. Perbedaannya antara Langit dengan Goa. Sangat jauh sekali.