Menurut informasi dari situs resmi Senat AS dan US News, upacara pelantikan Presiden ke-60 Amerika Serikat, Donald Trump, bersama Wakil Presiden terpilih JD Vance, akan berlangsung di Gedung Kongres AS (US Capitol) pada hari Senin, 20 Januari 2025. Acara ini akan dimulai pada pukul 12 siang waktu setempat.
Pelantikan ini menjadi salah satu momen penting dalam sejarah Amerika Serikat, menandai periode baru di luar tatanan dunia yang diciptakan oleh Amerika Serikat dan sekutunya pasca-Perang Dunia II.Â
Bagi pihak kanan, ini membawa harapan untuk memulihkan nilai-nilai sosial konservatif dan memprioritaskan kesejahteraan ekonomi warga Amerika. Namun, bagi pihak kiri, kembalinya Trump dianggap sebagai awal era yang lebih gelap, ditandai dengan kebijakan yang dianggap nativis, berpikiran sempit, dan berisiko memperburuk ketimpangan sosial.
1. Harapan dan Kekhawatiran di Amerika Serikat
Harapan Pihak Kanan
Pendukung Trump dari kalangan konservatif melihat pelantikannya sebagai peluang untuk menghidupkan kembali kebijakan "America First," termasuk penguatan ekonomi dalam negeri, pengurangan imigrasi ilegal, dan peningkatan supremasi nasional. Banyak yang percaya bahwa masa kepemimpinan Trump akan membawa stabilitas ekonomi, penciptaan lapangan kerja baru, dan penguatan patriotisme nasional.
Kekhawatiran Pihak Kiri
Sebaliknya, kelompok liberal dan progresif melihat kembalinya Trump sebagai ancaman bagi nilai-nilai demokrasi dan keberagaman. Mereka khawatir bahwa Trump akan kembali mengadopsi kebijakan kontroversial yang dapat memperburuk ketimpangan sosial, mengesampingkan hak-hak minoritas, dan memperdalam polarisasi politik di AS.
2. Harapan dan Kekhawatiran Negara Timur Tengah
Harapan atas Konflik Israel-Palestina dan Gencatan Senjata di Gaza