Jika kebijakan kebudayaan beralih dari fasilitasi menuju politisasi, kita akan kehilangan potensi besar yang dimiliki oleh kebudayaan Indonesia sebagai alat diplomasi yang kuat dan ruang kritik sosial yang penting. Kebudayaan Indonesia harus tetap berkembang sebagai ruang yang terbuka dan inklusif untuk membangun peradaban bangsa, yang mampu menjawab tantangan sosial dan politik di tingkat nasional maupun internasional.
Masa depan kebudayaan Indonesia berada di titik krusial dengan masuknya FZ 0sebagai nakhoda baru Kementerian Kebudayaan. Kementerian ini menghadapi tantangan besar untuk melanjutkan pencapaian yang telah diraih oleh Hilmar Farid. Â Kebijakan kebudayaan harus tetap berfokus pada inklusivitas, dinamika, dan kebebasan berekspresi, untuk memastikan kebudayaan Indonesia terus berkembang dan berperan sebagai ruang kritik sosial dan diplomasi yang kuat.
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H