Mohon tunggu...
Timotius Apriyanto
Timotius Apriyanto Mohon Tunggu... OPINI | ANALISA | Kebijakan Publik | Energi | Ekonomi | Politik | Hukum | Pendidikan

Penulis adalah pengamat ekonomi politik, reformasi birokrasi, dan pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Memori Akhir Jabatan Petruk Menjelang Suksesi Raja

14 Oktober 2024   07:08 Diperbarui: 14 Oktober 2024   07:34 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi Petruk dadi Raja | sumber: Kompasiana

Kasus korupsi terus mencuat, mencerminkan tantangan serius bagi upaya pemberantasan korupsi di Mulwarengka. Penanganan tindak pidana Korupsi mendapat sorotan karena dinilai kurang efektif dalam menangani kasus-kasus korupsi besar. Banyak pihak mengkhawatirkan bahwa praktik korupsi akan semakin sulit diberantas di tengah situasi politik yang dinamis dan kepentingan pribadi yang mendominasi. Reformasi birokrasi dan penguatan lembaga anti-korupsi sangat diperlukan agar bisa memperbaiki tata kelola pemerintahan dan membangun integritas di sektor publik.

Konon di masa pensiunnya, Petruk berjanji tidak lagi mengejar kekuasaan atau kemegahan, melainkan memilih untuk kembali pada akar kehidupannya yang sederhana. Inilah makna sejati dari kepemimpinan menjadi abdi, bukan raja yang berkuasa tanpa batas.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun