Sebagian besar pengamat politik Internasional mengkhawatirkan dampak politik jika Donald Trump kembali terpilih di pemilu USA bulan November 2024.
Kecenderungan terpilihnya kembali Donald Trump pada pemilu di Amerika Serikat bulan November 2024 juga akan memicu The Fed untuk menaikkan suku bunga acuan.
Perdana menteri Inggris kemungkinan juga akan bergeser ke tokoh Partai Buruh yang merupakan kekuatan oposisi selama 14 tahun. Sir Keir Starmer kemungkinan juga akan menang dalam pemilihan umum di Inggris pada November 2024, mengalahkan Perdana Menteri Rishi Sunak.
Gubernur European Central Bank (ECB) Christine Lagarde akan menyelesaikan kebijakan pembelian surat-surat berharga (quantitative easing) dan melanjutkan dengan kenaikan suku bunga acuan setidaknya pada musim panas (pertengahan tahun) sampai di akhir 2024.
Bank Sentral Jepang (BoJ) untuk pertama kalinya menaikkan suku bunga acuan selama 17 tahun terakhir atau sejak 2007. Perekonomian Jepang telah menunjukkan titik terang yang ditunjukkan dengan pulihnya kepercayaan pasar dan ekspansi dunia usaha serta industri di Jepang.
Risiko higher for longer dengan kenaikan suku bunga The Fed di akhir tahun 2024, masih terbuka di tengah situasi geopolitik global yang penuh ketidak pastian (VUCA). Kondisi ini juga bakal memicu sentimen risk off investor yang memilih mengalihkan dananya ke aset safe haven.
Sementara, perekonomian Global akan terancam stagflasi dan resesi yang akan mulai dirasakan akhir tahun 2024, sebagai dampak domino dari perubahan lanskap geopolitik global, perang Rusia ke Ukraina yang semakin mengeras, serangan Israel ke Gaza yang semakin brutal, dan memburuknya krisis pangan dan energi global.
Negara berpendapatan menengah atas (upper middle income country) seperti Indonesia akan menghadapi persaingan hyper competitive di pusaran arus modal yang sulit.
Ancaman dan Beban Ganda Indonesia
Tingkat inflasi Indonesia pada Maret 2024 tercatat sebesar 0,52% secara bulanan (month-to-month/mtm) atau mencapai 3,05% secara tahunan (year-on-year/yoy).
Dalam situasi tekanan ekonomi global yang berat di tahun 2024, Jokowi dan beberapa elit politik justru menunjukkan aksi akrobatik dalam demokrasi dengan menghalalkan segala cara melalui pencalonan Gibran sebagai wakil presiden.