Demikian juga ketika rasio elektrifikasi gagal mencapai target. Patutlah Jokowi yang dikritik atas hal tersebut sebab pembangunan infrastruktur kelistrikan merupakan urusan haluan kebijakan.
Tetapi di mana nalarnya menjadikan Jokowi sasaran kemarahan atas problem salah catat tagihan listrik? Sudah sedemikian aus kah kemampuan kita berpikir dan bersikap adil?
Waras dalam kritik dan komentar di medsos sebagai gaya hidup
Kamus Cambridge memaknai kata gaya hidup atau lifestyle sebagai cara seseorang adalah sekelompok orang menjalani hidup, serta mendukung nilai-nilai dan gagasan-gagasan tertentu.
Itu berarti gaya hidup bukan sekadar rutinitas tindakan, melainkan juga nilai-nilai atau gagasan di balik rutinitas tersebut.
Aktif sebagai warganet belumlah cukup disebut gaya hidup. Masih perlu ditanyakan, nilai-nilai dan gagasan apa yang melandasi perilaku ber-internet.
Kita seharusnya bisa memilih dan menentukan gaya hidup sebagai warga masyarakat daring. Apakah kita akan terus mempertahankan karakter cebong-kampret yang mengharampkan kritik terhadap kubu sendiri tetapi membabi buta menyerang kubu lawan? Atau ini saatnya menjalani kehidupan sosial dan politik daring secara waras?***
Artikel diback-up di blog pribadi, Coffee4Soul.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H