Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Belva Mundur, Tidak Selesaikan Masalah Kartu Prakerja

21 April 2020   22:28 Diperbarui: 2 Mei 2020   02:06 354
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mantan Staf Khusus milenial Presiden Joko Widodo, CEO Ruangguru Belva Devara [Kompas.com/Belva Davara] 

Masalah utama Kartu Prakerja bukan pada Ruangguru turut kecipratan rejeki dari proyek ini. Masalah utama kartu Prakerja adalah kursus daring yang harus dibayar penerima kartu pakai uang negara itu sebagian merupakan jenis materi yang dapat diperoleh gratis di youtube dan banyak website; sebagian lain tidak sungguh penting bagi pengembangan kapasitas buruh atau pekerja mandiri.

Adalah lebih baik jika para pembuat dan pengendali program Kartu Prakerja terlebih dahulu mempelajari dengan sungguh-sungguh materi-materi pengembangan kapasitas mana dan bagaimana yang dibutuhkan buruh dan pekerja mandiri.

Selain itu, alokasi 1 juta per kepala untuk membeli tiket kursus digital yang sedikit saja gunanya itu kurang tepat kondisi.

Di saat pandemi Covid-19 membunuh pekerjaan ratusan ribu buruh; melenyapkan usaha banyak pekerja mandiri, kebutuhan paling urgen adalah uang jadup, jatah hidup, agar rumah tangga pekerja bisa bertahan hidup, terpenuhi kebutuhan dasarnya selama beberapa bulan kelam ini.

Maka sebaiknya Rp 1 juta per kepala untuk biaya kursus daring tersebut direalokasi ke penambahan cakupan kapita penerima uang jadup.

Dua hal ini, yaitu moratorium kursus---baru dilaksanakan setelah ada penilaian yang bisa dipertanggungjawabkan tentang materi-materi pengembangan kapasitas yang dibutuhkan---dan realokasi anggaran untuk meningkatkan outreach penerima uang jadup adalah tindakan menggaruk di lokasi yang tepat. Gatal di bokong, garuklah di bokong.***

Baca agar tak lupa sejarah, Nyong: "Tentang Jihad Gedangan dalam Surat Kartini untuk Rosa Manuela"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun