Kelima, jika diundang ke talkshow, negosiasikan agar ada ruangan khusus bagi tim komunikasi yang memantau jalannya talk show dan terhubung dengan telinga Anda.Â
Jika Anda salah bicara, tim komunikasi bisa cepat-cepat berbisik lewat earphone agar Anda segera melarat dengan lincah dan cantik. "Eee, maaf, tadi itu maksud saya ...."
Keenam, jika wawancara cuma berdua---bukan talk show dengan banyak narasumber---mintalah si interviewer untuk bersama-sama memutar kembali rekaman, lalu koreksi bagian yang kurang tepat. Bisa minta dihapus bagian yang keliru---jika produknya untuk video dan audio---atau merevisi jika produknya tulisan.
Terakhir, jangan bersemangat semua tempat adalah panggung. Biarkan itu menjadi moto organisasi pekerja seni yang didirikan Widji Thukul. Anda bukan seniman, tetapi pejabat publik. Maka carilah popularitas dengan prestasi kerja, bukan dengan banyak-banyak nongol di media massa. Sering-sering nongol pun kalau isi berita dan respon publik lebih banyak negatif, Anda tidak akan dipakai lagi pada pemerintahan berikut, bahkan bisa jadi orang pertama yang ditendang saat ada reshuffel.
Nah, mudahkan?
Jadi tanpa perlu menambah kapasitas baru dengan belajar komunikasi publik, Anda sudah bisa menjadi seorang pejabat publik pemilik bibir bertanggung jawab.