Dada Kobus bergemuruh. Perlahan ia raih jemari Ratih, menuntunnya ke bagian itu.
"Kamu rasakan sendiri Ratih, sudah mengeras sejak awal kita berdansa."
Plok ... bak ...bug!
Tiba-tiba Kobus tersungkur. Lelaki kekar separuh baya berdiri tak jauh dari tubuh rebahnya. Ayah Ratih.
"Puih! Kerja saja belum. Kurang ajar dengan anak orang."
...
Tiga puluh menit kemudian, Kobus sudah terlihat menarik seekor babi dari kandang di belakang rumahnya, Â menuju rumah Ratih. Denda adat!
Sepanjang jalan Kobus terus saja mengomel. Satu kalimat yang terdengar jelas adalah, "Sial! Coba dulu jangan saya coblos dia di pilgub. Uh, Namkak!"
***
Rabu, 30/01, 01.36 WITA
*Namkak (Dawan, Timor) kira-kira berarti dungu