Siapa tak gembira merayakan kesuksesan Asian Games 2018? Pembukaannya mantap hingga ramai diperbincangkan di mancanegara. Prestasi yang diraih Indonesia luar biasa, naik 900 persen dari masa-masa sebelumnya. Belum lagi meluap-luapnya nasionalisme atlet dan energi positif penonton hingga bisa mempersatukan Joko Widodo dan Prabowo dalam pelukan pendekar muda berprestasi kita.
Maka mengherankan dan jengkel rasanya ketika di tengah-tengah euforia se-Nusantara, ada saja politisi  nyinyir, merendahkan prestasi atlet-atlet Indonesia sebagai hanya karena faktor tuan rumah dan memandang kerja keras pemerintah mensukseskan Asian Games dan meningkatkan prestasi atlet sebagai pencitraan.
Adalah politisi Partai Demokrat Roy Suryo yang seolah-olah meringkuk sepi sendiri dalam kebenciannya terhadap demam perayaan prestasi se-Nusantara.Â
Roy Suryo jengkel karena saat merayakan capaian Asian Games 2018 ini, tak terhindarkan orang-orang membandingkan dengan capaian pada masa-masa sebelumnya (Detik.com, 30/08/2018).
Ada dua poin utama dalam pernyataan nyinyir Roy Suryo terkait Asian Games. Pertama ia menyepelekan perjuangan para atlet, memandang prestasi mereka karena faktor tuan rumah. Kedua, Roy menuding pemerintahan Joko Widodo menjadikan Asian Games sebagai ajang pencitraan.
Mari kita lihat satu persatu pernyataan Roy ini, apakah mengandung kebenaran atau sekedar umpat kesal dari hati yang cemburu atas prestasi yang tidak pernah dihasilkan selama ia menjadi pelaksana tugas Menpora.
Pertama soal peningkatan prestasi atlet Indonesia, apakah sekedar faktor tuan rumah.
Soal ini sederhana saja menggugurkannya. Jika yang berlaku seperti yang Roy katakan, maka tanpa perlu mengadakan pelatihan, Indonesia sudah pasti memenangkan medali di semua cabang olahraga dan semua mata pertandingan yang diadakan. Demikian pula pada Asian Games yang sudah-sudah, tuan rumah akan selalu mendominasi. Kenyataannya tidak demikian.
Jika benar faktor tuan rumah jadi penentu, mengapa negara-negara seperti Tiongkok, Korea Selatan, Jepang, Khazakstan, Iran, Thaiand, dan India selalu masuk peringkat 10 besar di manapun Asian Games diadakan?
Artinya jika pun ada yang namanya faktor tuan rumah, kontribusinya dalam prestasi tidaklah besar. Kalau begitu tentu ada faktor lain yang menyebabkan prestasi Indonesia meningkat pesat pada 2018 ini.