Mereka akan membatalkan pilihan golput dan berjibaku mendukung Jokowi-Ma'ruf demi menghukum Sandiaga.
Begitulah.
Karena itu, Â jika kubu Prabowo mau menang dalam pilpres kali ini, abaikan saja serangan-serangan pengalih yang ditembakkan petugas-petugas khusus seperti Farhat Abbas.
Fokuskan saja pada pemblejetan terhadap program dan kebijakan pemerintahan Joko Widodo yang dipandang bertentangan dengan semangat Trisakti Bung Karno dan Nawacita Jokowi serta yang membuat hidup rakyat bertambah susah, dan sebaliknya menyajikan dengan jelas dan detil tawaran alternatif dari Prabowo.
Tetapi btw, kayaknya jurus Om-Tante pendukung Prabowo juga sama ya?
Kalau begitu saya cuma mau kasih tahu. Fokuslah pada saling kritik, bukan saling ejek. Balas-balasan pernyataan Farhat Abbas dan Andre Rosiade hanya saling ejek, sama seperti yang terus-menerus dipertontonkan elit-elit politik lain.
Saling ejek tidak akan menghasilkan larinya pemilih dari kubu lawan dan bertambah pemilih di kubu kawan. Rakyat yang bisa dipengaruhi pilihannya dengan ejekan sudah sejak 5 tahun lalu menentukan pilihan dan tidak akan berubah lagi.
Yang masih perlu direbut adalah rakyat yang mempertimbangkan pilihannya berbasis hal yang lebih strategis seperti platform dan program.
Saling ejek antar politisi hanya akan menguntungkan kami, para penulis, dalam menghasilkan artikel-artikel sensasional yang jadi hiburan buat pembaca.
Demikian kira-kira.
Sumber:
- Detik.com (13/08/2018) "Sandiaga Jadi Cawapres Prabowo, Farhat: Prestasinya Apa Sih?"
- Detik.com (13/08/018) "Farhat: Saya Disiapkan Lawan Fadli Zon-Dhani, Gerindra Jangan Panik."
- Detik.com (13/08/2018) "Farhat dkk Jubir Jokowi, Gerindra: Semoga Tak Jadi Festival Hoax."Â
- Detik.com (13/08/2018) "Gerindra ke Farhat Abbas: Prestasi Sandiaga Kalahkan Ahok!"