Karena Amien Rais ternyata hanya meneruskan pernyataan Fuad Bawazir, Drajat Wibowo, dan Hikmahanto Juwana, maka sebaiknya kita periksa isi kritikan orang-orang itu.
Fuad Bawazir adalah salah satu pendiri PAN dan mantan Menteri Ekonomi era Soeharto. Sebagai politisi, ia sudah 4 kali pindah partai, mulai dari Golkar ( hingga 1998), PAN (1998--2006), Hanura (2006--14), dan saat ini Gerindra.
Fuad Bawazir, seperti halnya Amien Rais, memang menuduh divestasi saham Freeport sekedar akal-akalan pencitraan Joko Widodo.
Menurut Bawazir, yang juga tidak melakukan apa-apa terhadap Freeport saat menjadi bagian dari kolektif pemerintah di era Soeharto, divestasi ini sama saja dengan membeli barang sendiri.Â
Bawazir beranggapan dengan berakhirnya masa kontrak Freeport pada 2021, Pemerintah tinggal menunggu setelah 2021 lalu tidak perpanjang lagi kontrak Freeport sehingga tambang emas dan tembaga di Papua bisa beralih ke tangan pemerintah secara gratis (Detik.com, 14/07/2018).
Pernyataan Bawazir ini yang kemudian digaungkan kembali oleh para politisi seperti Fahri Hamzah (bekas PKS) dan Andi Arief (Demokrat) (Tribunnews.com, 13/07/2018) serta Ferdi Hutahean (Demokrat) (Tribunnews.com, 13/07/2018). Â Para politisi yang merupakan bagian dari kekuasaan SBY selama 10 tahun ini juga mengkritik divestasi Freeport sebagai membeli barang sendiri, meski pada masa SBY dahulu upaya divestasi Freeport juga dicoba namun gagal terus.
Hikmahanto Juwana adalah Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia. Ia menyerukan agar bangsa Indonesia tidak euforia dengan penandatanganan Head of Agreement (HoA) sebab perjanjian ini bukan benar-benar kesepakatan divestasi melainkan payung hukum (kesepakatan) yang mengatur hal-hal prinsip. Soal divestasi akan diatur dalam perjanjian Jual Beli Participating Rights yang lebih detil.
Yang kedua, menurut Himahanto, divestasi sebaiknya menunggu keputusan pemerintah soal perpanjangan kontrak sebab jika kontrak tidak diperpanjang, harga saham divestasi harusnya lebih murah.
Sementara Drajat Wibowo, peneliti Indef--secara pribadi merupakan anak buah kepercayaan Amien Rais--menyampaikan hal serupa kritik Amien Rais, yaitu soal kontrol Freeport McMoran yang masih berlangsung nanti meski Indonesia memiliki saham lebih besar dan soal harga saham divestasi yang dinilainya masih bisa ditawar lagi (Tempo.co, 13/07/2018).
Sebenarnya, semua poin kritikan para pakar atau politisi yang mengaungkan pendapat pakar telah dijawab oleh Menteri ESDM Ignasius Jonan pada 31 Agustus 2017 dalam wawancara dengan Detik.com.
Kunci jawabannya adalah ketidakmampuan Indonesia untuk mengelola sendiri Freeport.