Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

TKA dan Akhir Internasionalisme Kelas Pekerja? (Bag 2)

1 Mei 2018   03:33 Diperbarui: 4 Juni 2018   18:51 963
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beragam peraturan ketenagakerjaan dan investasi yang dikeluarkan sejak krisis ekonomi di akhir 1990an hingga yang terakhir dan masih berlaku, seperti UU 13/2003,  PP 78/2015, hingga terkini  Perpres 20/2018 adalah resultan dari tarik-menarik antara kepentingan kapitalis (terutama internasional) akan kelenturan pasar tenaga kerja dan kepentingan buruh akan employment security (pekerjaan stabil, upah yang terus membaik, dan hak berserikat).

Sebagai resultan berarti kelas pekerja belum kalah. Pemerintahan yang ada belum benar-benar jatuh ke tangan kepentingan modal internasional. Itu karena state power pada dasarnya adalah relasi sosial. Kekuasaan negara adalah medan sekaligus dampak dari pertarungan antara kelompok-kelompok sosial.

Sudah benar jika buruh menggencarkan perlawanan. Sebagaimana wajah kini negara di hadapan isu perburuhan dibentuk oleh akumulasi benturan antara gerakan buruh dan pastisipasi aktif pengusaha dalam politik di masa-masa sebelumnya; gerakan buruh pada hari ini juga menentukan bagaimana negara hadir di hadapan buruh generasi selanjutnya. Perjuangan hari ini bukan hanya untuk generasi masa kini, tetapi juga anak cucu di kemudian hari.

Baiklah. Hingga bagian kedua, artikel ini belum memenuhi tugasnya. Ada dua bagian besar lagi yang wajib kita bahas. Pertama, bagaimana kepentingan kelenturan pasar tenaga kerja telah menyusup masuk dalam beragam produk regulasi ketenagakerjaan dan investasi (sejak letter of intent dengan IMF, 1997-2003) dan dilanjutkan proyek-proyek ADB dan struktur suprastate lainnya.

Kedua, bagaimana kebijakan-kebijakan itu berdampak kepada kehidupan buruh dan tantangan bagi perjuangan serikat buruh di kemudian hari, termasuk soal prinsip dan nilai internasionalismenya.

Sampai jumpa di bagian ketiga dan keempat. Sekali lagi, atas nama saudara tua kalian, kaum tani, saya ucapkan selamat hari buruh sedunia. Workers unite!

Jangan lupa Baca  Artikel Terkait sebelumnya:

***

Tilaria Padika

30042018

Kunjungi Kumpulan artikel tentang Perjuangan Buruh

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun