Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Indeks Tingkat Kebahagiaan Itu Politis

24 April 2018   23:46 Diperbarui: 25 April 2018   13:01 2879
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Program-program pembangunan pendidikan digencarkan di wilayah-wilayah di mana hasil survei menunjukkan rakyatnya belum bahagia atas kondisi pendidikannya. Demikianlah dan lain-lain, dan sebagainya.

Sebaliknya rakyat juga dapat saja menggunakan indeks ini untuk memperjuangkan aspirasinya. Jika Anda sering terlibat pekerjaan survei, Anda akan sadar bahwa semakin ke sini rakyat (responden) kian menyadari manfaat lain dari survei-survei capaian pembangunan: alat komunikasi politik.

Itu sebabnya sering kepada enumerator dipesankan agar sebelum mulai wawancara, kepada responden dijelaskan dulu bahwa wawancara itu tidak hendak menjanjikan apa-apa, bukan sebagai assessment terhadap program atau projek. 

Kadang-kadang survei-survei serupa bisa bisa juga jadi alat politik pragmatis. Artinya bukan terkait kebijakan publik tetapi menjadi bagian dari atau dimanfaatkan untuk pencapaian kekuasaan.

Survei  dilakukan dengan sedikit rekayasa untuk mendukung pencitraan rezim. Misalnya pengukuran penyerapan angkatan kerja yang dilakukan saat musim tanam atau musim panen. Ketika itu di desa-desa banyak dibutuhkan buruh tani. Pengukuran pada saat itu dengan pertanyaan "Apakah Anda atau berapa jam Anda bekerja dalam seminggu" akan menghasilkan kumpulan jawaban yang mengarah pada kesimpulan rendahnya tingkat pengangguran.

Ada pula cara untuk membentuk kesadaran publik dengan mengutak-atik bentuk pertanyaan. Misalnya ketika lembaga survei merangkap tim sukses mensurvei keberhasilan pemerintahan Bupati Anu yang juga calon petahana. Pertanyaan "Menurut Anda apakah program pembangunan pemerintah berhasil" bisa dihapus dan diganti dengan "Menurut Anda, keberhasilan apakah yang paling tampak dari program pembangunan di bawah pimpinan Bupati Anu?"

Dengan redaksional pertanyaan demikian--pertanyaan yang memberi ruang kepada responden untuk memperhatikan kegagalan telah ditiadakan--perhatian responden diarahkan untuk hanya melihat keberhasilan. Redaksional pertanyaan itu mengondisikan asumsi tersembunyi agar diterima alam bawah sadar responden bahwa program-program Bupati Anu berhasil, sekarang bicarakan mana yang paling besar tingkat keberhasilannya.

Ini adalah penerapan curang dari prinsip "kata membentuk kenyataan," sebuah aplikasi interaksionisme simbolik dalam ranah politik praktis.

Sekedar agar clear, saya tidak sedang menuduh BPS melakukan survei tingkat kebahagiaan dalam kepentingan ranah politik praktis. Sama sekali tidak. Tetapi dalam ranah 'politik kebijakan' sudah tentu. Untuk itulah survei-survei seperti ini dilakukan, untuk mengukur capaian dari program pembangunan dan selanjutnya menjadi feed back bagi perumusan kebijakan ke depan.

Tantangan Politik Jokowi dalam Indeks Kebahagiaan 2017

Kita tahu, salah satu trademark pemerintahan Jokowi adalah komitmennya kepada pemerataan pembangunan antar-wilayah. Pada masa Jokowi, perhatian terhadap kawasan Timur Indonesia sangat terasa, baik melalui program-program insfrastruktur, pun kunjungan-kunjungannya yang berkali lipat lebih sering dibandingkan presiden-presiden sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun