Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Susilo Bukan Mantan

23 Februari 2017   11:08 Diperbarui: 2 Maret 2017   00:00 1388
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi olahan dari pixabay

***

Hari ini 1 Januari, demi kegembiraan semesta, Marlince memaksa diri pulih. Ia dan ibu sudah rapih hendak ke gereja. Tiba-tiba seseorang datang tergesa-gesa. “Marlince…Marlince… aduh Marlince…mari kita ke rumahSusilo.”

“Susilo sudah pulang? Dengan istrinya?”

Tidak Marlince. Dia tidak pernah menikah dengan siapa-siapa. Itu kabar bohong yang dia pinta orang sampaikan agar lu jangan menunggunya. Dia mati, Marlince, ditembak polisi Diraja Malaysia di tengah kebun sawit. Dia lari saat polisi menggerebek perkebunan, mencari TKI illegal. Kini mayatnya yang pulang. Baru saja tiba. Mari Marlince.”

Tahun baru, dunia Marlince mendadak gelap. Susilo sang mantan, bukan terenggut darinya oleh TKW Bugis. Susilo sang kekasih, menjadi mantan oleh maut. Maut dalam wujud peluru, maut dalam wujud kemarau, maut dalam wujud kebijakan yang membiarkan petani bertarung sendiri melawan kerasnya alam.

Marlince akhirnya kembali berjumpa sang mantan, tubuhnya terbaring damai dalam peti. Tidak! Susilo bukan mantan! Ia kekasih yang direnggut paksa oleh ketidakadilan.

***

Aku melihatmu subuh tadi
dapur masih gelap sepi
berteman redup nyala api
tanak segantang jagung
bekal meladang

Aku melihatmu siang tadi
pundak pikul kayu api
bahan bakar buat sehari
dapur asap jelaga
tanpa jendela

Aku mendengarmu malam sunyi
sering sesak isak sendiri
cemas suami jauh negeri
setahun rantau sabar
tanpa kabar

(TP. “Aku Melihatmu”)

***
Tilaria Padika
Timor, 23/2/2017
Baca donk, Oom Tante: TAK TERBELI

Arsip: PUISI Padika | CERPEN Padika | CATATAN Padika

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun