Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Bangsa Kerbau!

23 Januari 2017   07:49 Diperbarui: 24 Januari 2017   08:38 1334
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Jadi tidak ada hubungannya dengan para pahlawan? Mengapa tidak digantikan saja dengan patung pahlawan?”

Ada yang pernah usulkan itu. Tetapi riskan, Mas. Soalnya patung ini simbol adat-istiadat salah satu suku di sini. Jadi ya biarkan saja.

“Begitu ya. Lalu mengapa Adik yang menyebar kembang melati di sini? Adik anggota semacam perkumpulan peminat sejarah atau apa begitu?”

Ah, tidak. Ini wasiat almarhum ayah. Kakek saya salah satu yang tewas di sini. Selain demi Kakek, ini cara mengingat jasa para pahlawan. Kata ayah, zaman sekarang negeri ini terjajah di lapangan ekonomi karena kurangnya penghargaan atas prinsip-prinsip kemerdekaan dan kedaulatan yang diperjuangkan orang-orang dahulu.”

Ah, kata-kata Kakek pemarah di dalam mimpi kembali terngiang-ngiang.

Saya pamit dulu, Mas. Sudah selesai. Permisi.” Perempuan muda itu berlalu.

Beta tertegun, menatap lama pada Kerbau-kerbau beton-tembaga hitam itu. Lamat-lamat di dalam ingatan, lirih puisi terucap:

“Bagi kami kau tak hilang tanpa bekas
Hari ini tumbuh dari masamu
Tangan kami yang meneruskan
Kerja agung jauh hidupmu
Kami tancapkan kata mulia
Hidup penuh harapan
Suluh dinyalakan dalam malammu
Kami yang meneruskan sebagai pelanjut”

Demikian tertoreh pada makam Ali Archam, pemikir dan pejuang kemerdekaan yang dibuang Belanda di Boven Digul pada 1924 dan meninggal di sana pada1933.

***
Tilaria Padika
Timor, 22/01/2017
Baca cerpen lain: - KEAJAIBAN  -  Yang OBJEKTIF dan yang subjektif
Lihat juga: PUISIPadika | CERPEN Padika | CATATAN Padika

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun