Mohon tunggu...
George
George Mohon Tunggu... Konsultan - https://omgege.com/

https://omgege.com/

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Enam Manfaat Rahasia Blogging

16 Januari 2017   00:47 Diperbarui: 17 Mei 2018   16:47 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Kompas/Hariadi Saptono

Bayangkan dirimu berada di taman. Tidak ada yang dilakukan selain memanjakan mata dengan bunga-bunga, lalu-lalang orang-orang menikmati kecupan angin, dan mentari yang entah mengapa selalu indah berpipi semu jingga di saat lelah. Kamu ingin berlama-lama di sana.

Tiba-tiba seorang asing duduk di sampingmu. Ia pun tak hendak apa-apa. Hanya duduk dan memandang orang-orang, dan bunga-bunga, dan awan-awan. Bukankah sebaiknya kalian berbincang,  meski sekedar basa-basi yang sebentar dan terpenggal ketukan-ketukan panjang pada spasi. Namun bagaimana memulai? Ia tampak berhasrat ngobrol tetapi canggung untuk memulai. Mupeng kulimuka pengen namun kurang nyali—istilahnya. Apa yang biasanya kita lakukan? Ah, ya, menawarkan permen atau rokok.

“Maaf, Anda mau?”
“Ah, ya, terima kasih. … Senja yang indah, bukan?”
“Iya, benar. Senang sekali berada di sini. Anda sering ke sini?”

Demikianlah percakapan berlanjut. Mungkin saja akan menjadi kisah panjang di kemudian hari, sebuah peluang bisnis, atau bisa jadi itu jodohmu yang ketujuh.

Demikian pula sebuah blog pada ramai taman daring yang saling asing.  Bukankah terasa aneh jika tiba-tiba saja kita mengajak berkenalan seseorang di dunia maya tanpa pangkal sebab?

Hallo, Neng, tinggal di mana?” Pesan pribadimu pada akun seorang perempuan di media sosial. Kalian tidak saling kenal sebelumnya. Ada peluang besar dirimu segera diblokir atau paling santun ya dicuekin, tak bertimpal halo.

Tentu akan lain ketika Kamu menyapa seseorang yang menglik “menarik” pada artikelmu di Kompasiana.

“Hei, terima kasih, ya. Kamu suka topik ini?”
“Oh, iya. Juga senang membaca caramu mengulasnya.”
“Ah, biasa saja. Kulihat cerpen-cerpenmu juga bagus. Kamu kerja di Alexis?”

Mungkin percakapan itu akan berpindah ke inbox media sosial, lalu ke whatsapp, dan tiba-tiba saja Kamu berada di beranda rumahnya, kan? Selanjutnya …hush! Jangan baper.

Ilustrasi: Kompas/Hariadi Saptono
Ilustrasi: Kompas/Hariadi Saptono

DUA. Blog adalah secangkir kopi Flores selepas kerja. Maka blogger adalah barista keren berjemari ajaib, sungguh mahir mengocok-ngocok. Racikannya membawa pulang musim semi pada hati dan nalar yang letih.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun