Singkirkan benalu di tiangmu
Jangan ragu dan jangan malu
Tunjukkan pada dunia
Bahwa sebenarnya kita mampu
Berjuta harapan ingin diujudkan mereka sebagai pendiri. Sadar mereka tidak bisa mewujudkannya mereka menerbangkan nya bersama sayap garuda pancasila. Namun makin lama, garuda makin tua dan kutu-kutu mulai muncul di selipan bulunya yang membuatnya melemah. Karena itu ajakan pun tersampaikan. Mari rakyat kita bersihkan kutu-kutu garuda kita. Siratan dalam guratan menunjukkan siapa kita pada dunia. Bangsa yang beradap dan seberadap bangsa lain bahkan yang telah menjajah kita. Pancasila mengajarkan kita untuk maju dan menunjukkan bahwa kita memiliki jalan kita sendiri sebagai bangsa dengan kebihnekaannya.
Mentari pagi sudah membumbung tinggi
Bangunlah putra putri ibu pertiwi
Mari mandi dan gosok gigi
Setelah itu kita berjanji
Untuk putera-puteri bangsa, sadarlah bahwa saat mu telah menjelang. Persiapkanlah langkahmu ancang penjelajahanmu. Petikan bait ini ditujukan jelas bagi muda-mudi pertiwi. Ajakan yang mengandung dorongan untuk maju. Janji yang diterakan bukanlah janji palsu yang menghasilkan sumpah serapah namun janji sebagai manusia yang menghargai dirinya dengan mebuat dirinya berguna. Banyak dari muda-mudi sekarang tidak mengenal pancasila. Mereka hanya sekedar tahu pancasila. Tahu pancasila sebagai salah satu teks usang yang harus dibacakan berulang ulang sampai nanh keluar dari telinga mereka saat menjalankan upacara pagi di senin yang memberatkan jiwa. Sekarang pancasila membutuhkan kesadaran. Sadar sebagai bangsa dalam nusantara yang gagah. Sadar bahwa saatnya untuk bangun, mandi dan gosok gigi supaya bisa berbicara lantang pada dunia tentang nusantara dan garudanya yang selalu dilindungi oleh perisai pancasila yang sakti. Maka marilah berjanji . .
Tadi pagi esok hari atau lusa nanti