Mohon tunggu...
Tikha Novita Sari
Tikha Novita Sari Mohon Tunggu... Lainnya - Tutor Bimbel, Guru Privat, Freelance Writer

📝 Jatuh cinta sama kutipan ini: "Tahu kau mengapa aku sayangi kau lebih dari siapa pun? Karena kau menulis. Suaramu takkan padam ditelan angin, akan abadi, sampai jauh, jauh di kemudian hari." - Pramoedya Ananta Toer -

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Nikmatnya Sensasi Baru Icip Menu Sate di Sate Ratu Yogyakarta

9 November 2018   22:43 Diperbarui: 11 November 2018   19:31 386
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lilit Basah (Dok. Kompasiana Jogja)

Memasuki halaman Jogja Paradise Food Court, kita akan disuguhi berbagai macam kuliner yang menggugah selera. Sore itu pun saya berkesempatan mencicipi salah satu kuliner yang cukup populer di lokasi Jogja Paradise Food Court ini. 

Dari kejauhan tulisan berwarna orange disertai gambar yang mempertegas nama warung makan ini pun semakin membuat saya penasaran. Yah nama warung ini adalah Sate Ratu lengkap dengan tagline nya, "Kesukaan Turis Mancanegara dan Indonesia". Wah, istimewanya lagi hingga saat ini Sate Ratu tercatat sudah dikunjungi oleh tamu dari 70 negara. 

Beberapa penghargaan pun sudah dikantonginya. Diantaranya adalah "Indonesia Award for Excellence in Restaurant 2018" dari BEKRAF dan "Certificate of Excellence 2018" dari Trip Advisor (sebuah situs perjalanan wisata terbesar di dunia yang terpercaya).

Daftar Menu di Sate Ratu Yogyakarta (dok. pribadi)
Daftar Menu di Sate Ratu Yogyakarta (dok. pribadi)
Warung Sate Ratu berlokasi di Jogja Paradise Food Court, Jalan Magelang KM 6 ini sudah berdiri sejak tahun 2016, sebelumnya berada di depan dekat dengan tempat parkir kendaraan. Kemudian pindah ke bagian paling belakang pojok karena tempatnya yang lebih luas dan nyaman. 

Tak jauh dari warung Sate Ratu terdapat arena bermain untuk anak-anak yang cukup luas. Jadi, kalau mau kulineran di area ini bisa banget bareng dengan keluarga. Warung ini buka setiap hari Senin hingga Sabtu mulai pukul 10 pagi hingga pukul 9 malam. Sate Ratu ini juga  melayani orderan melalui gojek atau grab loh. Jadi, mas mbak yang males keluar rumah atau kos bisa order lewat aplikasi go food dan grab food.

Sedikit curhat nih, sebenarnya saya bukan penyuka masakan pedas. Bukannya tidak bisa makan yang pedas-pedas ya, hanya saja lidah saya bukan tipe lidah yang bersahabat dengan rasa pedas. Mungkin kalau diukur dengan level tingkat kepedasan, lidah saya hanya bisa menahan kuatnya rasa pedas di tingkat level 2.  

Menu sate merah di Sate Ratu. (Dok. Kompasiana Jogja)
Menu sate merah di Sate Ratu. (Dok. Kompasiana Jogja)
Perkenalan pertama saya dengan warung sate ini berawal dari ajakan teman-teman Kompasianer Jogja untuk dolan kuliner. Acara dolan kuliner ini sudah kesekian kali diadakan oleh tim Kompasianer Jogja. Walau saya tak terlalu menyukai makanan pedas, jujur saya penyuka kuliner sate.

Apalagi dengan bumbu kacang yang manis, wah sudah terbayang nikmatnya rasa manis dari bumbu kacang dalam benak saya. Begitu melihat langsung daftar menu, penampakan sate merah ini ternyata tak sesuai ekspektasi saya sebelumnya. Walaupun begitu saya malah ketagihan icip menu di Sate Ratu ini. Do you want to know more about Sate Ratu?

Di Sate Ratu ada tiga menu andalan yaitu sate merah, lilit basah dan ceker tugel. Selain itu Sate Ratu juga menjual bumbu sate merah dalam kemasan frozen. Nah, sudah bisa menebak ya sate merah yang disajikan tanpa bumbu kacang atau bumbu kecap ini adalah sate berwarna kemerahan. 

Lilit Basah (Dok. Kompasiana Jogja)
Lilit Basah (Dok. Kompasiana Jogja)
Kenapa berwarna merah? Karena sebelum dibakar sate ini telah direndam dalam bumbu rahasia yang bahan dasarnya dari cabai. Jadi, sate merah ini disajikan tanpa siraman bumbu sate seperti sate pada umumnya. Sate dengan potongan daging ayam yang besar ini mula-mula direndam selama tiga jam dengan bumbu lalu dibakar dengan tingkat kematangan yang pas, tidak terlalu kering dan tidak basah. 

Tidak ada warna hitam gosong pada sate. Kalaupun kita menemukan warna coklat tua pada sate itu akibat caramelized dari bumbu ketika terkena api. "Kenikmatan makan sate merah adalah ketika sate merah dimakan dalam keadaan saat masih panas dengan nasi," celetuk Pak Budi.

Bumbu merah yang dapat dibeli. Bumbu ini bisa dipakai untuk membuat sate, ataupun bahan untuk melakukan tumis dengan aneka daging atau sayuran ataupun tahu/tempe/telur, atau bisa juga digunakan untuk sambal cocol. (Dok. Kompasiana Jogja)
Bumbu merah yang dapat dibeli. Bumbu ini bisa dipakai untuk membuat sate, ataupun bahan untuk melakukan tumis dengan aneka daging atau sayuran ataupun tahu/tempe/telur, atau bisa juga digunakan untuk sambal cocol. (Dok. Kompasiana Jogja)
Wah ternyata benar. Begitu sate matang dan langsung disajikan, saya pun langsung melahap si sate merah ini. Begitu digigit, terasa empuk dan bumbunya merasuk hingga ke dalam. Nah, itulah kenapa saya malah ketagihan dengan sate merah yang tidak hanya memiliki cita rasa pedas namun juga gurih dan sedikit manis ini. 

Satu lagi jangan berprasangka akan rasa pedasnya yang membara ya karena rasa pedas sate merah ini masih tergolong normal kok. Jadi bagi anda yang kurang begitu suka dengan makanan pedas tapi suka dengan menu sate yang juga memiliki rasa gurih dan manis, ini masih recommend loh.

Beberapa foto pengunjung Mancanegara yang singgah untuk menikmati sajian di Sate Ratu Yogyakarta. (Dok. Pribadi)
Beberapa foto pengunjung Mancanegara yang singgah untuk menikmati sajian di Sate Ratu Yogyakarta. (Dok. Pribadi)
Menu andalan kedua Sate Ratu adalah lilit basah. Ini menu favorit juga di sini karena menu ini pun unik dan beda dari sate lilit khas Bali pada umumnya. Uniknya di mana sih!? Nah, bukan hanya berinovasi dengan mengubah bentuk namun juga proses memasaknya pun berbeda. Berbeda dengan sate lilit yang biasanya dibakar atau dipanggang, lilit basah ini justru dikukus dan digoreng.

Sate lilit pada umumnya dibentuk dengan tusuk, lain halnya di Sate Ratu. Menu lilit basah ini disajikan tanpa tusuk dan setelah daging dicincang lalu dibentuk kotak. Nah, itu sebabnya kata sate dihilangkan sehingga menjadi lilit basah agar tidak menimbulkan salah persepsi dari pengunjung ketika memesan menu ini. Proses memasak lilit basah cukup dikukus lalu digoreng dengan mentega.

Inovasi yang kreatif bukan!? Hal ini tidak saja lebih menghemat waktu dalam proses memasak, tetapi Fabian Budi Seputro owner dari Sate Ratu ini menuturkan ia juga ingin turut serta dalam misi menyelamatkan bumi dengan mengurangi penebangan dan mengurangi sampah.

Berbincang dengan Pak Budi owner dari Sate Ratu Yogyakarta. (Dok. Pribadi)
Berbincang dengan Pak Budi owner dari Sate Ratu Yogyakarta. (Dok. Pribadi)
How does the lilit basah taste? Kalau istilah kekinian rasanya mantul (mantab betul)! Kenapa bisa mantul? Ini nih yang membuat lilit basah semakin istimewa, selain rasanya gurih, sedikit pedas dan manis lilit basah ini dilengkapi dengan siraman kuah dari hasil proses mengkukusnya. Awalnya, saya mengira kuah tersebut memang  sengaja dibuat untuk melengkapi lilit basah. Ternyata kuah tersebut adalah uap air hasil proses pengukusan daging yang telah dicincang.

Kebayangkan rasa manis dengan aroma yang gurih dan segar saat menyeruput si kuah lilit basah ini. Keistimewaan penyajian menu ini tak hanya sampai di situ, lilit basah juga dilengkapi dengan taburan bawang goreng dan irisan mentimun juga, wah semakin mantulkan!

Penasaran dengan menu lain yang tak kalah nikmat? Pingin ngobrol langsung dengan Pak Budi pemilik warung Sate Ratu Yogyakarta yang super ramah ini? Yuk langsung meluncur, kepoin, dan rasakan nikmatnya sensasi mencicipi menu-menu yang ada di Sate Ratu. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun