Mohon tunggu...
Tika Wulandari
Tika Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi Universitas Mercu Buana Psikologi

Tika Wulandari (46122120034) Kampus UMB Dosen Pengampu Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak Jurusan Psikologi Mata Kuliah Kewirausahaan 1

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Studi Kelayakan Bisnis Aksesoris Manik-manik di Bekasi Pondok Gede

16 November 2023   00:41 Diperbarui: 16 November 2023   00:45 3712
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Nama: Tika Wulandari

Nim: 46122120034

Dosen: Prof. Dr,Apollo, M.Si.Ak

Untuk memenuhi persyaratan Tugas Besar 2

PENDAHULUAN

Aksesoris manik-manik telah menjadi bagian penting dalam dunia fashion dan gaya hidup. Mereka bukan hanya elemen penunjang penampilan, tetapi juga merupakan ekspresi dari kreativitas dan kepribadian individu. "WL' Sories" hadir sebagai sebuah merek yang berkomitmen untuk memberikan aksesoris manik-manik berkualitas tinggi dan unik kepada pelanggan kami.

Dalam latar belakang yang semakin berkembangnya tren aksesoris personalisasi dan perhatian yang meningkat terhadap produk yang ramah lingkungan, "WL' Sories" memiliki potensi besar untuk menjadi pemain utama dalam industri ini. Kami memiliki visi untuk tidak hanya memenuhi kebutuhan aksesoris manik-manik berkualitas, tetapi juga untuk mempromosikan keberlanjutan dan mendukung kerajinan tangan lokal.

Proposal bisnis ini bertujuan untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang "WL' Sories," visi dan misi kami, serta rencana bisnis yang akan kita lakukan untuk mencapai kesuksesan. Kami akan menguraikan strategi pemasaran, sumber daya yang dibutuhkan, analisis pasar, dan proyeksi keuangan kami, yang semuanya diarahkan untuk menciptakan kesuksesan yang berkelanjutan dalam bisnis aksesoris manik-manik kami.

Melalui proposal ini, kami berharap dapat memperoleh dukungan dan investasi yang dibutuhkan untuk mengembangkan "WL' Sories" menjadi merek terkemuka dalam industri aksesoris manik-manik. Dengan bimbingan, dukungan, dan investasi yang tepat, kami yakin bahwa "WL' Sories" dapat menjadi pilihan utama pelanggan yang mencari aksesoris manik-manik unik, berkualitas, dan berkelanjutan.

Visi WL' Sories:

Menjadi merek aksesoris manik-manik terdepan yang dikenal dengan inovasi, kreativitas, dan komitmen terhadap keberlanjutan. Kami berupaya untuk menginspirasi individu untuk mengekspresikan diri melalui aksesoris manik-manik yang unik dan berkualitas tinggi, yang juga mempromosikan nilai-nilai lingkungan yang baik.

Misi WL' Sories:

1. Menyediakan koleksi aksesoris manik-manik berkualitas tinggi yang dibuat dengan tangan oleh pengrajin lokal yang berbakat.

2. Mendorong kesadaran tentang keberlanjutan dengan mengutamakan bahan baku ramah lingkungan dan praktik produksi yang bertanggung jawab.

3. Menginspirasi pelanggan untuk mengekspresikan kreativitas dan kepribadian mereka melalui pilihan produk yang beragam dan personalisasi.

4. Memberikan layanan pelanggan yang unggul dan pengalaman berbelanja yang menyenangkan.

5. Berkontribusi positif pada komunitas lokal dengan mendukung pengrajin kecil dan proyek sosial.

Visi dan misi ini mencerminkan komitmen "WL' Sories" terhadap kualitas, keberlanjutan, dan pemberdayaan komunitas lokal. Kami juga menunjukkan fokus pada pelanggan dan keinginan untuk memungkinkan pelanggan untuk mengekspresikan diri melalui produk-produk yang unik dan berkualitas tinggi.

by.tikawulandari.STP
by.tikawulandari.STP

Analisis STP (Segmentasi, Targeting, dan Posisi) adalah komponen penting dalam merencanakan strategi pemasaran untuk bisnis. Dalam proposal bisnis "WL' Sories," kita dapat melakukan analisis STP seperti berikut:

1. Segmentasi (Segmentation):

Dalam konteks aksesoris manik-manik "WL' Sories," potensi pelanggan dapat dikelompokkan menjadi beberapa segmen berdasarkan karakteristik mereka, seperti:

- Usia: Muda (remaja hingga awal 30-an) dan dewasa (30-an hingga 50-an).

- Jenis Kelamin: Wanita dan pria.

- Gaya dan Preferensi: Penggemar aksesoris manik-manik klasik, penggemar aksesoris manik-manik modern, penggemar aksesoris manik-manik berwawasan lingkungan, dan lainnya.

- Pengeluaran dan Kebutuhan: Pelanggan yang mencari produk aksesoris manik-manik berkualitas tinggi, yang unik, yang dapat dipersonalisasi, dan yang juga peduli terhadap keberlanjutan.

2. Targeting (Targeting):

Setelah mengidentifikasi segmen. "WL' Sories" dapat memilih untuk memfokuskan upaya pemasaran pada:

- Segmen wanita muda (remaja hingga awal 30-an) yang mencari aksesoris manik-manik unik dan berkualitas tinggi.

- Segmen pria dewasa (30-an hingga 50-an) yang ingin memberikan aksesoris manik-manik sebagai hadiah.

- Segmen pelanggan yang peduli terhadap keberlanjutan dan mencari produk ramah lingkungan.

3. Posisi (Positioning):

Pada tahap ini, "WL' Sories" harus merumuskan cara unik untuk memposisikan merek kami dalam pikiran konsumen di segmen yang kami targetkan. Ini bisa berupa pesan pemasaran, kualitas produk, atau aspek unik lainnya yang membedakan kami dari pesaing

- "WL' Sories": Klasik Tidak Pernah Ketinggalan Zaman."

Poin pentingnya adalah untuk memahami bagaimana merek kami ingin dilihat oleh pelanggan dan bagaimana kami akan membedakan diri dari pesaing.

Dengan analisis STP yang kuat, "WL' Sories" akan dapat mengidentifikasi segmen target yang paling menjanjikan dan mengembangkan strategi pemasaran yang sesuai untuk mencapai posisi yang diinginkan dalam pikiran pelanggan di segmen tersebut.

by.tikawulandari.7PFormula
by.tikawulandari.7PFormula

Analisis 7P Formula adalah alat yang berguna untuk merencanakan strategi bisnis kami, terutama dalam kasus bisnis aksesoris manik-manik "WL' Sories." Berikut adalah analisis 7P Formula dalam proposal bisnis kami:

1. Produk (Product):

   - "WL' Sories" menawarkan beragam produk aksesoris manik-manik berkualitas tinggi, seperti kalung, gelang, cincin, dan aksesoris lainnya.

   - Produk kami memiliki ciri khas dalam hal desain, personalisasi, dan bahan baku berkualitas, yang membedakan mereka dari pesaing.

   - Kami juga menawarkan produk ramah lingkungan yang diproduksi dengan praktik keberlanjutan.

2. Harga (Price):

   - Harga produk kami akan disesuaikan dengan kualitas dan jenis produk. Produk yang dipersonalisasi mungkin memiliki harga yang berbeda dari produk yang tidak dipersonalisasi.

   - Kami akan memastikan bahwa harga kami bersaing dengan pasar sejenis dan memberikan nilai tambah yang sesuai dengan kualitas produk.

3. Tempat (Place):

   - Kami akan menjual produk kami melalui berbagai saluran, termasuk toko daring (e-commerce) di situs web resmi kami, pasar online, dan kolaborasi dengan toko fisik yang relevan.

   - Kami akan memastikan produk kami mudah diakses oleh pelanggan dengan pengiriman yang cepat dan efisien.

4. Promosi (Promotion):

   - Kami akan menggunakan berbagai strategi promosi, termasuk pemasaran media sosial, iklan online, kolaborasi dengan influencer, dan partisipasi dalam pameran atau pasar seni lokal.

   - Kami juga akan menerapkan program loyalitas pelanggan, diskon khusus, dan kontes untuk mendukung pertumbuhan merek kami.

5. Proses (Process):

   - Proses produksi produk aksesoris manik-manik "WL' Sories" akan mencakup pemilihan bahan berkualitas tinggi, kerajinan tangan yang teliti, dan perhatian terhadap keberlanjutan.

   - Kami akan memastikan bahwa proses pembelian pelanggan di situs web kami adalah user-friendly, termasuk personalisasi produk.

6. Orang (People):

   - Tim "WL' Sories" akan terdiri dari pengrajin berbakat, desainer, dan staf layanan pelanggan yang ramah dan berpengetahuan.

   - Kami akan memberikan pelatihan dan motivasi kepada karyawan kami untuk menjaga kualitas pelayanan.

7. Bukti (Physical Evidence):

   - Kualitas produk dan desain unik "WL' Sories" akan menjadi bukti fisik dari nilai yang kami tawarkan kepada pelanggan.

   - Kami akan mendokumentasikan kualitas dan keberlanjutan produk kami untuk meyakinkan pelanggan tentang komitmen kami terhadap produk berkualitas dan ramah lingkungan.

Dengan merencanakan dan mengelola setiap elemen 7P dengan baik, "WL' Sories" dapat memastikan bahwa bisnis aksesoris manik-manik ini akan berjalan dengan efisien, memberikan nilai tambah kepada pelanggan, dan membedakan diri dari pesaing dalam pasar yang kompetitif.

by.tikawulandari.joharimodel.
by.tikawulandari.joharimodel.

Penerapan Model Johari dalam konteks proposal bisnis "WL' Sories" untuk memberikan pemahaman yang lebih baik:

1. Arena (Open Area):

   - Dalam proposal bisnis "WL' Sories," kita secara terbuka dan jelas mengkomunikasikan visi dan misi perusahaan: "Menjadi merek aksesoris manik-manik terdepan yang dikenal dengan inovasi, kreativitas, dan komitmen terhadap keberlanjutan."

   - Kami menjelaskan dengan detail produk unggulan kami, seperti kalung, gelang, dan anting-anting yang unik dan berkualitas tinggi.

   - Juga, komitmen kami terhadap praktik produksi yang ramah lingkungan dan dukungan pada pengrajin lokal diketahui secara luas.

2. Blind Spot (Blind Area):

   - Kami menerima umpan balik dari calon investor dan konsumen potensial bahwa ada kebutuhan untuk lebih memperjelas proses personalisasi produk kami dan tata cara berkolaborasi dengan pelanggan dalam merancang produk khusus.

   - Kami akan bekerja untuk meningkatkan transparansi dalam komunikasi tentang keberlanjutan, seperti penggunaan bahan ramah lingkungan dan upaya sosial yang kami dukung.

3. Facade (Hidden Area):

   - Strategi pengadaan bahan baku kami mungkin tidak perlu diungkapkan secara detail dalam proposal, tetapi itu tetap menjadi aspek internal yang penting untuk efisiensi produksi.

   - Kami mungkin juga memiliki rencana pengembangan produk yang masih dalam tahap awal dan tidak siap untuk diungkapkan dalam proposal.

4. Unknown (Unknown Area):

   - Area ini mungkin mencakup potensi untuk berkolaborasi dengan desainer terkenal untuk menciptakan koleksi eksklusif.

   - Kami belum tahu dengan pasti bagaimana tren dalam industri aksesoris manik-manik akan berkembang dalam beberapa tahun ke depan, tetapi kami akan terus memantau pasar dan beradaptasi sesuai kebutuhan.

Dengan mempertimbangkan Model Johari, "W'L Sories" akan dapat mengoptimalkan komunikasi dan hubungan dengan para pemangku kepentingan, serta meningkatkan pemahaman diri dan penyesuaian terhadap umpan balik yang diterima.

by.tikawulandari.
by.tikawulandari.

Analisis BCG Matrix untuk produk "WL' Sories":

1. Bintang (Star):

   - Contoh produk "Bintang" untuk "WL' Sories" mungkin adalah kategori cincin dengan desain inovatif yang baru diluncurkan.

   - Pertumbuhan pasar untuk cincin ini diprediksi tinggi karena tren fashion terbaru, dan mereka memiliki pangsa pasar yang signifikan.

   - "WL' Sories" mungkin perlu melakukan investasi tambahan dalam pemasaran dan pengembangan produk untuk memaksimalkan potensi pertumbuhan ini.

2. Sapi Perah (Cash Cow):

   - Kategori gelang yang telah menjadi favorit pelanggan selama beberapa tahun mungkin termasuk dalam kategori "Sapi Perah."

   - Meskipun pertumbuhan pasar gelang ini mungkin tidak setinggi kategori produk baru, gelang tetap memiliki pangsa pasar yang besar dan memberikan kontribusi keuntungan yang stabil.

   - "WL' Sories" dapat fokus pada mempertahankan kualitas dan memanfaatkan pangsa pasar yang ada tanpa perlu investasi besar.

3. Tanda Tanya (Question Mark):

   - Sebuah kategori produk seperti kalung yang diperkenalkan baru-baru ini dan belum sepenuhnya memahami potensi pasar dapat dianggap sebagai "Tanda Tanya."

   - Meskipun pangsa pasarnya mungkin masih kecil, namun karena tren dan minat pelanggan, ada potensi pertumbuhan yang signifikan.

   - "WL' Sories" perlu melakukan investasi lebih lanjut dalam riset pasar dan pemasaran untuk mengoptimalkan pangsa pasar dan keuntungan.

4. Anjing (Dog):

   - Sebuah kategori aksesoris mungkin telah mengalami penurunan minat pelanggan, misalnya, pola lama yang tidak lagi sejalan dengan tren saat ini.

   - Meskipun masih ada sekelompok pelanggan setia, pangsa pasar dan pertumbuhan pasar mungkin rendah.

   - "WL' Sories" harus mempertimbangkan strategi, seperti mengurangi biaya produksi atau mencari cara untuk memberikan produk tersebut ke pasar yang masih mungkin.

Dengan memahami setiap kategori produk dalam konteks BCG Matrix, "WL' Sories" dapat mengambil keputusan yang tepat tentang alokasi sumber daya, pengembangan produk, dan strategi pemasaran untuk memaksimalkan portofolio produk mereka.

by.tikawulandari
by.tikawulandari

Analisis Porter's Five Forces yang lebih detail untuk bisnis aksesoris manik-manik "WL' Sories":

1. Ancaman dari Produk Pengganti:

   - Deskripsi:

     - Aksesoris manik-manik memiliki sejumlah produk pengganti seperti perhiasan logam, kayu, atau bahkan produk buatan tangan dari bahan alami.

   - Strategi "WL'Sories":

     - Diferensiasi melalui desain unik dan kreativitas.

     - Penekanan pada penggunaan bahan ramah lingkungan dan metode produksi berkelanjutan untuk membedakan diri dari produk pengganti.

2. Tingkat Persaingan dalam Industri:

   - Deskripsi:

     - Industri ini memiliki banyak pesaing lokal dan global, dengan banyak pemain yang bersaing dalam kisaran harga, kualitas, dan inovasi.

   - Strategi "WL' Sories":

     - Fokus pada inovasi desain yang terus-menerus.

     - Penekanan pada kualitas produk dan pengalaman pelanggan.

     - Strategi pemasaran yang kuat untuk membangun dan mempertahankan merek.

3. Tawar-Menawar Kekuatan Pembeli:

   - Deskripsi:

     - Pembeli memiliki banyak opsi untuk memilih dari berbagai merek aksesoris manik-manik, memberi mereka kekuatan tawar-menawar yang tinggi.

   - Strategi "WL' Sories":

     - Program loyalitas pelanggan untuk mempertahankan basis pelanggan.

     - Penawaran khusus, diskon, atau keuntungan lainnya untuk meningkatkan kepuasan pelanggan dan membangun kesetiaan.

4. Kekuatan Tawar-Menawar Pemasok:

   - Deskripsi:

     - Pemasok bahan baku mungkin memiliki kekuatan tawar-menawar jika terdapat ketergantungan pada pemasok tertentu atau bahan baku spesifik.

   - Strategi "WL' Sories":

     - Diversifikasi sumber pasokan untuk mengurangi risiko ketergantungan.

     - Membangun hubungan yang kuat dan saling menguntungkan dengan pemasok utama.

5. Ancaman dari Produk atau Layanan Baru:

   - Deskripsi:

     - Ancaman dapat datang dari produk atau layanan baru yang inovatif atau tren baru dalam industri.

   - Strategi "WL' Sories":

     - Aktif memonitor tren industri dan berpartisipasi dalam riset dan pengembangan produk.

     - Keberlanjutan dalam inovasi desain untuk tetap relevan di pasar yang selalu berubah.

Melalui pemahaman yang mendalam terhadap setiap kekuatan Porter, "WL' Sories" dapat mengidentifikasi peluang dan risiko, serta merancang strategi bisnis yang sesuai untuk mengoptimalkan posisinya dalam industri aksesoris manik-manik.

by.tikawulandari
by.tikawulandari

Analisis tata kelola kepemimpinan dalam proposal bisnis aksesoris manik-manik "WL' Sories" melibatkan penilaian struktur organisasi, proses pengambilan keputusan, komunikasi internal, dan bagaimana perusahaan akan dipimpin dan dikelola untuk mencapai tujuan bisnisnya. Berikut adalah beberapa elemen analisis tata kelola kepemimpinan yang dapat dijelaskan:

1. Struktur Organisasi:

   - Deskripsi:

     - "WL' Sories" mengadopsi struktur organisasi matriks yang memungkinkan kerjasama antara tim kreatif, produksi, dan pemasaran. Terdapat departemen khusus untuk inovasi desain, dengan tim desainer yang bekerja bersama pengrajin untuk membawa ide-ide kreatif ke dalam produk nyata.

   - Strategi "WL' Sories":

     - Mendorong kolaborasi antardepartemen untuk menciptakan produk yang tidak hanya estetis tetapi juga memperhitungkan kualitas dan keberlanjutan.

     - Menyelenggarakan acara reguler, seperti sesi kolaborasi antardepartemen atau workshop kreatif, untuk memupuk budaya inovasi.

2. Pengambilan Keputusan:

   - Deskripsi:

     - "WL' Sories" memahami pentingnya melibatkan seluruh tim dalam pengambilan keputusan. Keputusan strategis dibuat melalui diskusi tim dan pemimpin proyek, sementara keputusan taktis diambil oleh kepemimpinan eksekutif.

   - Strategi "WL' Sories":

     - Menggunakan sistem voting elektronik untuk memfasilitasi pengambilan keputusan demokratis dalam pertemuan tim.

     - Menerapkan prinsip "fast-track decision-making" untuk menanggapi perubahan pasar atau peluang dengan cepat.

3. Komunikasi Internal:

   - Deskripsi:

     - Komunikasi di "WL Sories" tidak hanya terbatas pada rapat reguler, tetapi juga melibatkan platform daring dan kolaborasi. Setiap karyawan memiliki akses ke platform berbagi ide dan proyek, memastikan informasi mengalir tanpa hambatan.

   - Strategi "WL Sories":

     - Mengadakan sesi "Open Mic" bulanan, di mana anggota tim dapat berbagi ide, pencapaian, atau tantangan yang mereka hadapi.

     - Menggunakan platform kolaborasi online yang memungkinkan tim untuk berinteraksi dan memberikan umpan balik secara real-time.

4. Pemimpin dan Gaya Kepemimpinan:

   - Deskripsi:

     - Kepemimpinan "WL Sories" didorong oleh visi untuk menciptakan aksesoris manik-manik unik dan berwawasan lingkungan. Pemimpin mengadopsi pendekatan transformasional, memberikan inspirasi, dan membimbing tim menuju tujuan bersama.

   - Strategi "WL Sories":

     - Menjalankan program mentoring di mana para pemimpin membimbing anggota tim muda untuk membantu pengembangan keterampilan dan kepemimpinan.

     - Melibatkan pemimpin dalam kegiatan amal dan keberlanjutan, memotivasi tim untuk terlibat dalam inisiatif positif.

5. Kepatuhan dan Etika:

   - Deskripsi:

     - "WL Sories" berkomitmen untuk beroperasi dengan tingkat kepatuhan tertinggi terhadap aturan dan regulasi industri. Selain itu, etika bisnis yang tinggi diterapkan dalam setiap tahap produksi.

   - Strategi "WL Sories":

     - Melibatkan tim dalam pelatihan kepatuhan secara berkala untuk memastikan pemahaman dan kesadaran yang tinggi.

     - Menerapkan praktik pembelian bahan baku yang adil dan berkelanjutan untuk mendukung etika bisnis yang diterapkan.

Dengan demikian, analisis tata kelola kepemimpinan dapat memberikan gambaran yang lebih baik tentang bagaimana "WL Sories" mengelola dan membangun budaya perusahaan yang mendukung visi dan misi.

by.tikawulandari
by.tikawulandari

Analisis Break-Even Point (BEP) unit merupakan langkah penting dalam proposal bisnis untuk memahami pada titik penjualan berapa unit produk atau jasa perusahaan dapat mencapai titik impas atau tidak menghasilkan keuntungan maupun kerugian. Dalam konteks aksesoris manik-manik "W'L Sories," BEP unit dapat dihitung dengan mempertimbangkan biaya tetap dan variabel per unit. Berikut adalah contoh analisis BEP unit dalam proposal bisnis "W'L Sories":

1. Biaya Tetap (Fixed Costs):

   - Biaya tetap bulanan "W'L Sories" adalah Rp 5.000.000.

2. Biaya Variabel per Unit (Variable Cost per Unit):

   - Biaya variabel per unit adalah Rp 5.000.

3. Harga Jual per Unit (Selling Price per Unit):

   - Harga jual per unit aksesoris manik-manik "W'L Sories" adalah Rp 10.000.

4. Rumus BEP Unit:

BEP Unit = Biaya Tetap / (( Harga jual per unit- Biaya variabel per unit ) / Harga jual per unit )

BEP Unit = 5.000.000 / (( 10.000 -- 5.000) / 10.000 )

BEP Unit = 5.000.000 / 0,5

BEP Unit = 10.0000

Dengan demikian, dengan biaya tetap sebesar Rp 5.000.000, biaya variabel per unit sebesar Rp 5.000, dan harga jual per unit sebesar Rp 10.000, "W'L Sories" harus menjual sekitar 10.000 unit aksesoris manik-manik untuk mencapai titik impas per bulan. Jika penjualan unit melebihi 10.000, perusahaan akan mulai menghasilkan keuntungan.

by.tikawulandari
by.tikawulandari

Cost-Volume-Profit (CVP) Analysis, atau analisis biaya-volume-laba, adalah alat penting dalam proposal bisnis untuk memahami hubungan antara biaya, volume penjualan, dan laba. Dalam konteks proposal bisnis aksesoris manik-manik "WL Sories," CVP Analysis dapat memberikan wawasan yang berharga tentang titik impas, laba bersih, dan risiko keuangan. Berikut adalah elemen-elemen yang dapat dijelaskan dalam analisis CVP:

1. Biaya Tetap (Fixed Costs):

   - Biaya tetap "WL SORIES" adalah Rp 5.000.000 per bulan.

2. Biaya Variabel per Unit (Variable Cost per Unit):

   - Biaya variabel per unit adalah Rp 5.000.

3. Harga Jual per Unit (Selling Price per Unit):

   - Harga jual per unit aksesoris manik-manik "WL SORIES" adalah Rp 10.000.

4. Rumus Titik Impas (Break-Even Point):

BEP (Dalam Unit) = Biaya Tetap / ( Harga jual per unit -- Biaya variabel per unit )

BEP (Dalam Unit) = 5.000.000 / ( 10.000 -- 5.000)

BEP (Dalam Unit) = 5.000.000 / 5.000

BEP (Dalam Unit) = 1.000

Dengan demikian, "WL SORIES" harus menjual sekitar 1.000 unit aksesoris manik-manik untuk mencapai titik impas.

5. Rumus Laba Bersih (Net Profit):

Laba Bersih = Volume penjualan x ( Harga jual per unit -- Biaya variabel per unit) -- Biaya Tetap

Laba Bersih = 3.000 x ( 10.000 -- 5.000 ) -- 5.000.000

Laba Bersih = 3.000 x 5.000 -- 5.000.000

Laba Bersih = 10.000.000

Dengan harga jual per unit sebesar Rp 10.000, biaya variabel per unit sebesar Rp 5.000, dan biaya tetap sebesar Rp 5.000.000, "WL Sories" akan mencapai titik impas setelah menjual sekitar 1.000 unit. Laba bersih akan tergantung pada volume penjualan yang dicapai perusahaan.

by.tikawulandari.
by.tikawulandari.

Analisis Supply and Demand (Penawaran dan Permintaan) dalam proposal bisnis aksesoris manik-manik "WL Sories" membantu perusahaan untuk memahami pasar potensial, menentukan strategi pemasaran, dan mengoptimalkan produksi. Berikut adalah contoh analisis Supply and Demand "WL Sories":

Analisis Supply:

1. Kapasitas Produksi:

   - Deskripsi:

     - "WL Sories" memiliki kapasitas produksi bulanan sebesar 10.000 unit aksesoris manik-manik.

   - Strategi "WL Sories":

     - Memastikan penuhnya kapasitas produksi untuk memenuhi permintaan pasar yang meningkat.

2. Efisiensi Produksi:

   - Deskripsi:

     - Dengan investasi dalam mesin produksi modern, "WL Sories" berhasil meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi per unit.

   - Strategi "WL Sories":

     - Terus mengadopsi teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi dan mendukung pertumbuhan produksi.

3. Ketersediaan Bahan Baku:

   - Deskripsi:

     - Melalui kontrak jangka panjang, "WL Sories" menjamin ketersediaan stabil bahan baku dari pemasok terpercaya.

   - Strategi "WL Sories":

     - Menjaga hubungan erat dengan pemasok dan mencari opsi cadangan untuk mengelola risiko pasokan.

Analisis Demand:

1. Penelitian Pasar:

   - Deskripsi:

     - Hasil penelitian pasar menunjukkan peningkatan signifikan dalam permintaan aksesoris manik-manik, khususnya di kalangan remaja.

   - Strategi "WL Sories":

     - Mengembangkan produk sesuai dengan preferensi target pasar yang teridentifikasi.

2. Analisis Tren Konsumen:

   - Deskripsi:

     - Tren saat ini menunjukkan minat konsumen pada produk berkelanjutan dan unik.

   - Strategi "WL Sories":

     - Memperkenalkan lini produk ramah lingkungan dan unik untuk menanggapi kebutuhan pasar.

3. Pemetaan Persaingan:

   - Deskripsi:

     - Analisis persaingan menunjukkan bahwa terdapat peluang untuk mengisi celah dengan produk inovatif.

   - Strategi "WL Sories":

     - Diferensiasi produk dan kampanye pemasaran yang fokus pada keunikan produk.

Strategi Integrasi Supply and Demand:

1. Jaringan Distribusi:

   - Deskripsi:

     - "WL Sories" memiliki jaringan distribusi yang melibatkan toko-toko ritel dan platform e-commerce terkemuka.

   - Strategi "WL Sories":

     - Meningkatkan kolaborasi dengan mitra distribusi untuk memperluas cakupan pasar dan meningkatkan ketersediaan produk.

2. Penyesuaian Produksi:

   - Deskripsi:

     - Fleksibilitas dalam jalur produksi memungkinkan "WL Sories" menyesuaikan output dengan perubahan dalam permintaan pasar.

   - Strategi "WL Sories":

     - Menyusun rencana produksi yang responsif untuk mengatasi fluktuasi dalam permintaan pasar.

Analisis Supply and Demand ini memberikan gambaran jelas tentang bagaimana "WL Sories" mengelola kapasitas produksi, memahami permintaan pasar, dan mengintegrasikan strategi pemasaran untuk mencapai kesuksesan dalam bisnis aksesoris manik-manik.

by.tikawulandari.
by.tikawulandari.

Analisis Penerimaan/Penolakan dalam Proposal Bisnis Aksesoris Manik-Manik WL Sories

Pada sebuah proposal bisnis aksesoris manik-manik WL Sories, sejumlah faktor menjadi penentu penerimaan atau penolakan oleh pemangku kepentingan seperti investor, pelanggan potensial, dan mitra bisnis. Untuk memahami secara rinci dan mendalam mengapa proposal ini dapat diterima atau ditolak, perlu diuraikan berbagai elemen kunci yang terlibat.

1. Pemahaman Target Pasar:

Penting bagi proposal bisnis untuk mendalami pemahaman tentang siapa target pasar utama dari aksesoris manik-manik WL Sories. Seberapa baik proposal mampu mengidentifikasi dan menangkap karakteristik, preferensi, dan kebutuhan pelanggan potensial akan menjadi indikator utama penerimaan. Penelitian pasar yang komprehensif dan data yang mendukung dapat memperkuat argumen dalam proposal.

2. Keunikan Produk dan Diferensiasi:

Aksesoris manik-manik seringkali bersaing di pasar yang penuh dengan variasi dan pilihan. Proposal harus secara rinci menjelaskan apa yang membuat produk WL Sories unik dan berbeda dari yang lain. Ini bisa mencakup desain inovatif, penggunaan bahan yang tidak lazim, atau fitur khusus yang memberikan nilai tambah. Kejelasan dalam menunjukkan diferensiasi akan memastikan pemahaman yang baik dari pemangku kepentingan dan meningkatkan peluang penerimaan.

3. Kesesuaian dengan Tren Konsumen:

Tren konsumen berubah dinamis, dan keberhasilan aksesoris manik-manik bergantung pada sejauh mana produk tersebut dapat menanggapi tren yang sedang berlangsung. Proposal harus merinci bagaimana WL Sories dapat mengakomodasi atau bahkan memimpin tren baru dalam industri ini. Menggabungkan tren terkini ke dalam strategi bisnis dapat menjadi poin yang memenangkan hati pemangku kepentingan.

4. Harga yang Bersaing:

Penetapan harga yang tepat adalah elemen krusial dalam penerimaan proposal. Pemangku kepentingan ingin melihat strategi penetapan harga yang masuk akal dan sesuai dengan nilai produk. Proposal harus memberikan pembenaran yang solid terkait dengan harga yang dipilih, baik dalam konteks biaya produksi, keunikan produk, atau nilai tambah lainnya.

5. Strategi Pemasaran yang Efektif:

Proposal bisnis perlu menyertakan rencana pemasaran yang komprehensif dan efektif. Pemaparan mengenai bagaimana WL Sories akan memasarkan produknya, baik melalui platform digital, iklan, atau kampanye promosi, akan memberikan pemangku kepentingan keyakinan bahwa produk akan dikenal oleh target pasar dengan baik.

6. Keberlanjutan dan Etika Lingkungan:

Kesadaran lingkungan semakin meningkat di kalangan konsumen. Proposal harus memasukkan elemen keberlanjutan dan etika lingkungan yang diadopsi oleh WL Sories dalam seluruh rantai pasokan dan produksinya. Misalnya, penggunaan bahan ramah lingkungan atau praktik produksi yang berkelanjutan dapat menjadi poin penting yang meningkatkan penerimaan.

7. Kepatuhan terhadap Peraturan dan Standar:

Pemangku kepentingan, terutama investor, cenderung memperhatikan sejauh mana perusahaan mematuhi peraturan dan standar industri. Proposal harus mencakup komitmen WL Sories untuk mematuhi regulasi setempat dan internasional, serta upaya yang dilakukan untuk menjaga standar kualitas produk.

8. Model Bisnis yang Berkelanjutan:

Investor dan pemangku kepentingan lainnya ingin melihat jelas bagaimana model bisnis WL Sories dirancang untuk menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan jangka panjang. Ini mencakup strategi ekspansi, diversifikasi produk, dan inisiatif bisnis yang mendukung pertumbuhan stabil.

9. Kerjasama dengan Pihak Terkait:

Proposal bisnis harus merinci kerjasama yang telah dibangun atau yang direncanakan dengan pihak terkait seperti pemasok, distributor, atau bahkan mitra strategis. Kemampuan untuk membentuk kemitraan yang saling menguntungkan dapat menambah nilai perusahaan dan meningkatkan penerimaan.

10. Ketepatan dan Keterbukaan Proposal:

Terakhir, proposal harus disusun dengan ketepatan dan keterbukaan yang tinggi. Informasi yang diberikan haruslah akurat dan mudah dipahami. Keterbukaan ini menciptakan kepercayaan di antara pemangku kepentingan dan dapat memengaruhi positif terhadap penerimaan proposal.

Jika digambarkan dalam Analisis Penerimaan/Penolakan dapat disimpulkan:

1. Pemahaman Target Pasar:

Penerimaan:

- Proposal mendalam dalam mengidentifikasi dan memahami target pasar aksesoris manik-manik.

- Riset pasar menyediakan data tentang preferensi, kebutuhan, dan kebiasaan pembelian calon pelanggan.

Penolakan:

- Tidak menyediakan data atau analisis yang cukup tentang target pasar.

- Riset pasar mungkin tidak mencakup kelompok demografis tertentu yang penting.

2. Keunikan Produk dan Diferensiasi:

Penerimaan:

- Proposal secara rinci menyoroti fitur unik dan diferensiasi produk manik-manik WL Sories.

- Menawarkan pemahaman yang mendalam tentang bagaimana produk ini berbeda dari pesaing.

Penolakan:

- Tidak memberikan argumen yang cukup kuat mengenai keunikan produk.

- Tidak menjelaskan secara memadai mengapa konsumen akan memilih produk WL Sories daripada yang lain.

3. Kesesuaian dengan Tren Konsumen:

Penerimaan:

- Proposal menggambarkan pemahaman mendalam tentang tren konsumen terkini dalam industri aksesoris.

- Strategi bisnis diarahkan untuk merespon atau bahkan menciptakan tren baru.

Penolakan:

- Tidak menyertakan informasi tentang tren konsumen saat ini.

- Strategi bisnis terlihat statis dan tidak responsif terhadap perubahan tren.

4. Harga yang Bersaing:

Penerimaan:

- Penetapan harga disertai dengan analisis yang kuat, mempertimbangkan nilai produk dan strategi pesaing.

- Proposal memberikan pembenaran yang solid untuk harga yang dipilih.

Penolakan:

 - Tidak memberikan pemahaman yang cukup tentang penetapan harga.

- Tidak menyajikan perbandingan harga dengan pesaing.

5. Strategi Pemasaran yang Efektif:

Penerimaan:

- Rencana pemasaran terperinci yang mencakup penggunaan media sosial, kampanye iklan, dan kerjasama dengan influencer.

- Menggambarkan bagaimana strategi pemasaran akan meningkatkan kesadaran merek.

Penolakan:

- Rencana pemasaran terlalu umum dan tidak ada strategi eksekusi yang jelas.

- Tidak ada strategi khusus untuk memasarkan produk kepada kelompok target.

6. Keberlanjutan dan Etika Lingkungan:

Penerimaan:

- Proposal menekankan komitmen terhadap praktik bisnis yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

- Menggambarkan langkah-langkah konkret yang diambil untuk mengurangi dampak lingkungan.

Penolakan:

- Tidak menyertakan elemen keberlanjutan atau etika lingkungan.

- Tidak ada indikasi bahwa WL Sories peduli terhadap dampak lingkungan.

7. Kepatuhan terhadap Peraturan dan Standar:

Penerimaan:

- Proposal mencakup komitmen untuk mematuhi regulasi setempat dan internasional.

- Menyajikan bukti dokumentasi kepatuhan terhadap standar industri.

Penolakan:

- Tidak menyentuh isu kepatuhan peraturan atau standar industri.

- Tidak memberikan keyakinan bahwa WL Sories akan beroperasi dengan sah dan etis.

8. Model Bisnis yang Berkelanjutan:

Penerimaan:

- Menunjukkan pemahaman tentang model bisnis yang dapat menjamin pertumbuhan jangka panjang.

- Proposal mencakup strategi diversifikasi produk atau ekspansi pasar.

Penolakan:

- Tidak memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana bisnis akan berkembang.

- Tidak ada rencana untuk mengatasi tantangan atau peluang yang mungkin muncul.

Analisis penerimaan/penolakan yang mendetail memberikan gambaran komprehensif tentang kekuatan dan kelemahan proposal bisnis. Dengan memahami area-area di mana proposal dapat diterima atau ditolak, WL Sories dapat mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan dan menyempurnakan rencana bisnis.

by.tikawulandari.
by.tikawulandari.

Taksiran Lokasi Bisnis, kalian bisa datang langsung di alamat Jln. Mangga 01 Gang Baru Rt002/Rw009, Kel. Jatimakmur ,Kec. Pondok Gede, Kota Bekasi, Jawa Barat 17413

Daftar Pustaka

Sari, D. P., & Wijaya, R. (2019). "Analisis Pasar Industri Aksesoris Fashion: Tren dan Peluang." Jurnal Analisis Bisnis, Vol. 22(1), halaman 56-78.

 Tan, B., & Lim, A. (2020). "Analisis Persaingan Merek Aksesoris Fashion: Studi Perbandingan." Jurnal Daya Saing Bisnis, Vol. 18(4), halaman 102-120.

Putra, W. S., & Aditya, R. L. (2018). "Penetapan Harga Strategis di Pasar Aksesoris Fashion: Pendekatan Studi Kasus." Jurnal Manajemen Strategis, Vol. 28(3), halaman 210-225.

 Junaedi, E., & Permatasari, Y. (2017). "Persepsi Konsumen dan Perilaku Pembelian di Pasar Aksesoris: Studi Empiris." Jurnal Penelitian Konsumen, Vol. 32(2), halaman 145-162.

Raharjo, B. (2018). "Panduan Praktis Analisis SWOT untuk Bisnis Anda." Jakarta: Penerbit Harapan Baru.

Siregar, A. (2019). "Strategi Pemasaran Digital: Konsep, Implementasi, dan Keberhasilan." Yogyakarta: Pustaka Baru Press.

Kusuma, R. (2020). "Analisis Pasar dan Strategi Bisnis." Jakarta: Penerbit Kencana.

Utama, H. (2017). "Pengantar Riset Pemasaran." Bandung: Alfabeta.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun