Mohon tunggu...
tika tifani
tika tifani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Menyempatkan Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Isu-isu Penerapan P5

9 Januari 2024   13:51 Diperbarui: 9 Januari 2024   13:54 549
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

ISU-ISU PENERAPAN P5

Tika Tifani

PEMAHAMAN KONSEP P5

Penguatan proyek profil pelajar Pancasila (P5) menjadi langkah penting dalam upaya pembelajaran berdiferensiasi dalam kurikulum merdeka di era era digital sebagai peningkatan pemahaman dan penerapan nilai Pancasila pada peserta didik (Ruslan, 2020). Penyelarasan P5 dengan pendekatan berdiferensiasi menjadi kunci pada kurikulum merdeka ini. P5 berfokus pada penciptaan pendidikan yang lebih relevan, inklusif, dan mampu menghasilkan generasi yang mencintai, memahami, dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila sebagai landasan moral dan identitas bangsa (Pertiwi, 2018).

Profil Pelajar Pancasila, yaitu: beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, mandiri, bergotong royong, bernalar kritis, dan kreatif. Keenam unsur profil pelajar Pancasila tersebut yang akan menjadi tolak ukur atau dasar bagi penerapan proyek profil pelajar Pancasila di masing-masing sekolah.

  • Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
  • Idealnya, siswa harus beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan dibuktikan pada akhlak yang mulia bagi diri sendiri, sesama manusia, alam dan negara Indonesia.
  • Berkebhinekaan global
  • Idealnya Peserta didik mampu mengenal serta menjunjung budaya. Juga dapat berkomunikasi serta berhubungan diantara budaya.
  • Mandiri
  • Idealnya pelajar mandiri mempunyai keinginan untuk belajar yang berasal dari dirinya sendiri, dengan demikian mereka menerima sejumlah manfaat, seperti prestasi akademik yang baik, keterlibatan aktif pada kegoatan pengembangan diri serta prestasi, emosi positif, persepsi diri sebagai kompeten serta mengarah dalam pengetahuan juga keahlian serta prestasi (Irawati et al., 2022).
  • Gotong Royong
  • Yang berarti pelajar Pancasila suka gotong royong, gotong royong, menunjukkan kepedulian yang besar dan berbagi dengan orang lain. (Susilawati et al., 2021). Keahlian dalam melaksanakan aktifitas berama dengan sukarela sehingga aktifitas yang dilakukan mampu terlaksana dengan lancar dan mudah. (Irawati et al., 2022).
  • Berpikir Kritis
  • Idealnya pelajar Pancasila dapat menganalisis serta mengevaluasi secara kritis seluruh keterangan dan gagasan yang diterima. (Susilawati et al., 2021).
  • Kreatif
  • Idealnya peserta didik pancasila merupakan peserta didik yang dapat membuat ide, karya juga kegiatan yang orisinil. Mereka pun mmepunyai keleluasaan berpikir ketika mendapatkan alternatif pemecahan masalah (Susilawati et al., 2021).

Kegiatan P5 sejatinya bertujuan meningkatkan keterampilan peserta didik dengan output berbagai projek yang sudah disesuaikan dengan Profil Pelajar Pancasila dan disesuaikan dengan 7 tema yang diatur oleh Kemendikbud Dikti. Kegiatan tersebut merupakan rangkaian kegiatan kurikulum merdeka sebagai penguatan projek profil pelajar Pancasila yang dilaksanakan dengan 2 tahapan diantaranya tahapan konseptual dan tahapan kontekstual.

  • Pada tahapan konseptual, peserta didik diberikan lietarur dan LKPD sebagai sumber belajar serta memberikan arahan tema yang mencakup gaya hidup berkelanjutan, suara demokrasi, berekayasa dan berteknologi untuk membangun NKRI, bangunlah jiwa dan raganya, bhineka tunggal ika, kearifan lokal, dan kewirausahan.
  • Pada tahapan kontekstual, peserta didik melakukan kegiatan lapangan yang sesuai dengan tema.

Tema-tema utama proyek penguatan profil pelajar Pancasila yang dapat dipilih oleh satuan pendidikan adalah sebagai berikut:

  • gaya hidup berkelanjutan
  • kearifan lokal
  • bhinneka tunggal ika
  • bangunlah jiwa raganya
  • suara demokrasi
  • rekayasa dan teknologi
  • kewirausahaan

Pemilihan tema yang disediakan dapat dilakukan dengan mempertimbangkan: a) tahap kesiapan satuan pendidikan, pendidik,dan peserta didik, b) kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, c) isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan dan 4) di setiap tahun ajaran, tema dapat dilakukan secara berulang jika dianggap masih relevan atau diganti dengan tema lain untuk memastikan eksplorasi terhadap seluruh tema yang tersedia (Panduan Pengembangan Proyek Profil Pelajar Pancasila, 2022).

Penguatan Profil Pelajar Pancasila memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk belajar dalam situasi tidak formal, struktur belajar yang fleksibel, kegiatan belajar yang lebih interaktif, dan juga terlibat langsung dengan lingkungan sekitar untuk menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila. Oleh sebab itu, proyek yang dimaksud tidak harus selalu berupa produk melainkan dapat berupa aksi yang sesuai dengan permasalahan yang terjadi di sekitar lingkungan pendidikan.

Menurut Panduan Pengembangan Proyek Profil Pelajar Pancasila tahun 2022, proyek yang dimaksud merupakan rangkaian kegiatan mencapai tujuan tertentu dengan cara menelaah suatu tema menantang yang didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi, memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau aksi.

TEMUAN DAN ISU YANG ADA DALAM PENERAPAN P5

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun