Sumber: Dokumen Pribadi, 2020
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa 98% dari seluruh responden menyetujui pertanyaan yang diberikan yang berarti hampir seluruh mahasiswa setuju jika para pengajar mendorong untuk lebih memanfaatkan teknologi selama Pembelajaran Jarak Jauh. Hal ini tentu saja terjadi karena selama Pembelajaran Jarak Jauh baik dosen maupun mahasiswa tidak dapat bertemu secara langsung sehingga harus memanfaatkan berbagai media teknologi untuk menunjang kegiatan pembelajaran. Media teknologi yang sering digunakan antara lain aplikasi Zoom, Google Meet, dan E-Learning. Adapun fungsi dari Zoom dan Google Meet adalah sebagai sarana dosen menjelaskan materi kepada mahasiswa melalui video conference, sedangkan E-Learning untuk mengakses bahan ajar yang tersedia, mengumpulkan tugas, dan absensi.
                                                           Sumber. Dokumen Pribadi, 2020
92,2% atau sama dengan 46 mahasiswa menjawab jika mereka sering merasakan lelah atau dilanda dengan rasa bosan karena adanya Pembelajaran Jarak Jauh seperti saat ini. Kelelahan yang dirasakan oleh para mahasiswa selama Pembelajaran Jarak Jauh dapat terjadi karena seluruh pembelajaran dilakukan secara daring yang mengharuskan mereka untuk menatap layar laptop atau ponsel seharian untuk mengikuti kelas, mengerjakan tugas yang diberikan, atau sekedar membaca materi. Padahal seperti yang diketahui, menatap layar gadget dalam durasi yang lama tidak terlalu bagus untuk mata maupun fisik yang juga memerlukan waktu beristirahat.
Rasa bosan yang melanda mahasiswa saat Pembelajaran Jarak Jauh juga dapat terjadi karena kegiatan pembelajaran yang dirasa kurang interaktif. Kegiatan berdiskusi dengan sesama rekan mahasiswa tidak berjalan dengan begitu baik karena para mahasiswa jelas lebih memilih untuk berdiskusi atau bertukar pikiran secara langsung melalui tatap muka ketimbang harus menggunakan aplikasi video conference. Sedangkan 7,8% lainnya atau sama dengan 4 mahasiswa menjawab bahwa mereka tidak merasa lelah atau bosan selama Pembelajaran Jarak Jauh yang kemungkinan besar terjadi karena mereka lebih cocok dengan sistem pembelajaran daring seperti ini karena mereka memiliki banyak waktu untukberistirahat di rumah dan tidak perlu pergi keluar.
PENUTUP
Pembelajaran Jarak Jauh merupakan salah satu solusi untuk menerapkan social dan physical distancing guna mencegah rantai penyebaran wabah Covid-19. Pembelajaran Jarak Jauh merupakan pembelajaran yang dilakukan secara daring dengan jarak jauh atau pembelajaran yang dilakukan peserta didik dimanapun dan kapanpun saat dibutuhkan sehingga sistem pembelajaraan ini dapat menghindari kerumunan yang dianggap sebagai salah satu cara untuk menerapkan social distancing.
 Hambatan, solusi, dan proyeksi dalam pembelajaran dengan menggunakan sistem daring menjadi bahasan yang menarik dalam masa pandemi Covid-19 ini. Karena hal ini dapat menjadi evaluasi agar Pembelajaran Jarak Jauh dapat diupayakan diterima dengan baik oleh mahasiswa tanpa mengurangi esensi pendidikan itu sendiri.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran jarak jauh memiliki beberapa dampak negative terhadap mahasiswa yaitu pembelajaran secara daring masih membingungkan dan menyulitkan mahasiswa; mahasiswa menjadi pasif, kurang kreatif dan produktif, mahasiswa kurang memahami materi yang disampaikan, mahasiswa mengalami stress, dan kurang bersemangat.