Hari ini gereja semesta merayakan hari raya kristus raja semesta alam. Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam merupakan hari Raya terakhir dalam penanggalan liturgi sebagai penutup tahun liturgi. Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam jatuh pada hari minggu sebelum dimulainya masa adven. Fokus dari perayaan ini adalah Yesus Kristus sebagai Raja Semesta Alam.
Permenungan kita hari ini mengacu pafa Kristus sebagai Alfa dan Omega, Raja semesta, raja atas kehidupan kita sangat relevan dengan kehidupan kita setiap hari. Kita semua pasti tahu, seorang raja bertugas untuk memimpin, menuntun bangsanya kearah yang benar atau ke jalan keselamatan.Â
Oleh karena itu, setiap pengikutnya diharapkan taat dan patuh terhadap perintahnya dan menjauhi segala larangannya. Nah, satu pertanyaan sederhana untuk membantu kita merefleksikannya lebih jauh, Hingga saat ini sejauh mana saya mampu membiarkan Yesus meraja dihatiku ?
Idealnya ketika saya mampu membiarkan Yesus meraja atas hidupku atau hidup kita maka saya akan menjadi pribadi yang mampu mempersatukan dunia yang tercerai berai. Namun, dalam realita kehidupan tidak gampang untuk melakukannya. Dalam injil  hari ini dikisahkan tentang penderitaan Yesus disalib.
Dalam peristiwa ini disuguhkan kepada saya  tiga sosok pribadi dalam menghadapi situasi sulit. Tiga pribadi itu adalah Yesus dan dua penjahat lainnya. Ketika Yesus disalib bersama dengan dua orang penjahat, Yesus harus menanggung celaan, tuduhan dan kritikan pedas yang ditujukan kepadanya.Â
Tapi Yesus tidak sedikitpun membalas atau menghiraukan ucapan tersebut. Dalam hal ini saya melihat kesetiaan Yesus sebagai putera Bapa yang harus menunaikan tugasnya hingga selesai yakni wafat di kayu salib.
Selain itu dua penjahat menggambarkan sisi kemanusiaan saya manakala menghadapi tantangan kerap memberontak. Menolak argumen-argumen dan berusaha membenarkan diri. Sementara penjahat yang satu berkata demikian " Yesus, ingatlah akan aku , apabila engkau datang sebagai raja " dan pada saat itu Yesus menjawab " Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan aku didalam firdaus" .
Ungkapan penjahat tersebut bagi saya merupakan suatu ungkapan yang dapat menggugah hati setiap pendengar. Didalam ungkapan itu tersirat penyelasalan yang amat dalam. Penyesalan atas kesalahan yang telah diperbuat kemudian ada niat untuk memperbaharui melalui seruannya kepada Yesus yang mengatakan ingatlah akan daku apabila Engkau datang sebagai Raja.
Melalui kisah penderitaan Yesus dalam injil yang telah kita dengarkan setiap kita dipanggil menjadi raja, yakni raja atas diri sendiri, raja atas pekerjaan sendiri, raja atas keluarga sendiri. Raja yang bertugas sebagai penuntun atau pemimpin.Â
Menjadi raja tidak lah mudah, karena saya atau kita harus mengekang banyak keinginan atau kecenderungan yang tidak terarah. Namun, hal ini tidak menutup kemungkinan bagi kita, bahwa kita sebagai anak-anak raja diberi kemampuan untuk melakukan segalanya dengan baik.Â