Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Raya Kristus Raja Semesta Alam, Ini Maknanya!

19 November 2022   22:19 Diperbarui: 19 November 2022   22:41 3933
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nah, agar kita layak dan pantas disebut sebagai anak-anak raja mari kita membiarkan Yesus meraja dalam hati kita dengan cara peganglah 3 kata kunci ini sebagai bekal dalam perjalanan menuju firdaus.

1. Setia

Yesus adalah Raja yang setia, dia tidak meninggalkan tugasnya meski harus  menanggung penderitaan yang dahsyat. Kita sebagai anak raja mari kita bertekun dan setia menjalani setiap proses kehidupan kita. Tidak ada kebahagiaan sejati yang didapatkan secara instan. 

Kesetiaan ini tentu menuntut pengorbanan, oleh karenanya kita harus siap menanggung segala resiko dari keputusan yang kita ambil. Kalau kita mengklaimm diri sebagai pengikut Kristus Raja semesta Alam tentu kita harus siap menanggung rasa sakit yang menghadang kita sebagaimana dialami oleh Yesus

2. Sabar

Ketika Yesus menderita disalib, orang banyak masih saja melontarkan cercaan dan tuduhan-tuduhan yang senonoh kepadaNya. Meski demikian Yesus tidak menunjukkan kebolehannya pada saat itu. Sebenarnya Yesus sanggup melenyapkan mereka karena Yesus adalah Raja , Dia memiliki Kuasa untuk itu.

Tetapi Yesus tidak membalas perbuatan keji itu. Sikap ini mau menunjukkan sekaligus mengajari saya untuk bersikap sabar dalam menjalani situasi sulit. Sikap sabar itu tentu akan nampak dari cara saya berbicara, cara saya bertindak dan cara saya bekerja. 

Semua akan indah pada waktunya. Kita tahu persis bahwa setelah Yesus menghembuskan nafas terakhirnya di kayu salib langit terbelah dua dan terjadilah angin badai yang membuat para algojo dan orang banyak sujud menyembah. Semoga kita selalu mengingat peristiwa ini dan menjadikannya alarm dalam kehidupan kita sehingga kita menjadi pribadi-pribadi yang mawas diri.

3. Tidak mudah menyerah. 

Yesus tidak menunjukkan sikap menyerah dalam kesulitas yang dialami, Dia juga tidak mengeluh kepada Bapanya. Yesus menunjukkan sikap ke hambaannya terhadap Bapanya. Dari sikap Yesus ini juga saya belajar bagaimana saya mampu menanggung rasa sakit sebagai mahkota dalam kehidupan.

Yesus menyediakan rahmat yang cukup bagiku untuk me;ewati itu semua. Sikap tidak mudah menyerah akan menuntun saya menjadi pribadi yang lebih gigih, mandiri dan dewasa. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun