Caranya bagaimana ? Caranya adalah berikan kepercayaan kepada sianak, dan pacu anak-anak melalui kegiatan bertanya. Jika anak-anak yang kita dapati pasif, tentu kita harus memberikan rangsangan dengan cara kita masing-masing.Â
Sebagai seorang guru tentu kita memiliki rasa belas kasih yang tinggi, terkadang kita merasa kasihan, namun kita tidak boleh tinggal dalam rasa itu. Kita cukup memfasilitasi setiap anak, selanjutnya biarkan anak-anak itu menyelesaikan setiap proses yang ada.
3. Soft Skill
Setiap kita pasti tahu bahwa softskil itu selalu berkaitan dengan kecerdasan emosional anak yang menyangkut ranah afektif, kognitif, psikomotorik anak. Untuk mengasah hal ini saya menyediakan aneka permainan sederhana untuk anak-anak. Ada 4 hal yang selalu saya upayakan demi perkembangan soft skill anak yakni kerja sama, sikap mandiri, komunikasi yang baik dan rasa percaya diri.Â
Tentu saja hal ini tidak begitu saja terjadi, ada fase-fase yang harus kita lewati. Namun,untuk mempermudah saya menanamkan ke empat nilai ini saya mencoba menyediakan beberapa metode pembelajaran yang menyangkut ke empat hal itu. Misalnya diskusi, mendongeng, membuat prakarya dan lain sebagainya. Cara ini cukup membantu anak-anak. cara ini juga disenangi oleh anak-anak.
Nah, jadi jangan pusing ketika PR anak-anak ditiadakan. Mari kita mencari solusi yang lain, kita adalah guru-guru yang kreatif pasti mampu untuk mencari aneka cara bagaimana anak-anak bangsa ini menjadi anak-anak yang terampil. PR bukan menjadi tolak ukur dalam belajar PR hanyalah salah satu dari berbagai cara untuk mengingat dan berlatih.
Semoga bermanfaat..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H