Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Tuhan Jangan Padamkan Pijar Lenteraku

23 Juli 2022   21:21 Diperbarui: 23 Juli 2022   21:35 151
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku bersembunyi diantara gulir masa

Mencoba menepi dari riuhnya semesta

Berpura tuli dan juga buta

Bukan karena malu yang menghinggap dijiwa

Sakit yang kudera butuh penenang untuk sementara

Raga yang mulai lelah rupanya tak ingin dipaksa

pikiran dikepalapun turut rebah diperaduan merindu sasmita

aku bukan ingin menyerah

Tapi aku butuh strategi lagi agar iman didada tak turut melemah

Bukankah sisi ketidaksempurnaan manusia nampak ketika dunia mulai memerah

Mulai mengucurnya titik peluh

Hingga masalah yang terasa kian penuh

angan dikepala mengajak untuk mengeluh

Batinpun ingin berteriak aduh

Memohon kepada pencipta agar Ia menghapuskan penat yang sedang riuh

Tuhan...

Tolong jangan padamkan pijar lenteraku

Agar langkahku tegar dan tegap melakukan kehendakMu

Berharap luluh segala penat yang datang mengunjungiku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun