Aku bersembunyi diantara gulir masa
Mencoba menepi dari riuhnya semesta
Berpura tuli dan juga buta
Bukan karena malu yang menghinggap dijiwa
Sakit yang kudera butuh penenang untuk sementara
Raga yang mulai lelah rupanya tak ingin dipaksa
pikiran dikepalapun turut rebah diperaduan merindu sasmita
aku bukan ingin menyerah
Tapi aku butuh strategi lagi agar iman didada tak turut melemah
Bukankah sisi ketidaksempurnaan manusia nampak ketika dunia mulai memerah
Mulai mengucurnya titik peluh
Hingga masalah yang terasa kian penuh
angan dikepala mengajak untuk mengeluh
Batinpun ingin berteriak aduh
Memohon kepada pencipta agar Ia menghapuskan penat yang sedang riuh
Tuhan...
Tolong jangan padamkan pijar lenteraku
Agar langkahku tegar dan tegap melakukan kehendakMu
Berharap luluh segala penat yang datang mengunjungiku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H