Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Cerita Sedih dalam Doaku

27 Juni 2022   20:10 Diperbarui: 27 Juni 2022   20:44 198
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat raga ini terbentur berulang kali

rasa kian mencekam, benih harapan mulai sirna

Jejak kakipun mulai memudar 

Pandangan netra mulai kosong

Berulangkali mencoba untuk pahamu kisahku

Menatap sang mentari

Berjuang sekeras hati

Demi bertahan dalam impian

Dalam gelapnya malam...

Aku termenung meratapi

Angin sepoi lembut menyapaku

Seolah ia memberi isyarat padaku agar tetap tegar

Entah berapa lama aku kuat tuk bertahan

Dari fananya perjalanan hidup

Saat semua tak sesuai dengan harapan

Yah, inilah sepenggal cerita sedihku dalam doa

Entahlah...

Hanya sepercik doa

Kusmai dalam rencanaMu

Aku ikhlaskan semua rencanaku

Semoga kudapat ketenangan

Dalam menggapai cita-cita

Aku percaya digelapnya jalanku

Pasti akan kutemui titik terang..

Aku yakin Allah akan mengubah air mataku menjadi bahagia..

Medan' 27 Juni 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun