Kehadiran orang lain hanyalah pelengkap sandiwara kehidupan, Â Yang berperan Untuk menentukan kualitas diri ini adalah diri sendiri dan bukan ditentukan oleh perkataan orang lain.Â
Sadar bahwa akan selalu ada perasaan kurang dalam hidup ini, kalau saya tidak berusaha melawan perasaan ini maka saya bisa kehilangan kendali atas diriku dan larut dalam perasaan insecure.
Jadi, merasa insecure itu wajar dan bukanlah suatu dosa besar. Insecure itu tidak salah, Insecure merupakan suatu kesempatan untuk mencek keadaan diri sebaik mungkin.Â
Beranilah bertanya" mengapa aku insecure?" dengan demikian saya akan menemukan banyak hal yang perlu diperbaiki atau di koreksi kembali. saya merasa insecure bisa saja diakibatkan oleh kegagalan, pikiran negatif, kesalahan, dan kesedihan yang berlarut-larut.Â
Mari kita cek, apakah pengalaman ini datangnya dari luar diriku atau orang lain menjadi penyebabnya sehingga aku jatuh pada fase insecure ini? Tentu saja tidak. Itu semua terjadi karena aku yang kurang teliti, kurang sabar dan kurang fokus pada apa yang sudah saya prioritaskan.
Nah, untuk mengatasi hal ini baiklah saya menyadari keberadaan diriku yang baik adanya diciptakan oleh Tuhan.Â
Saya adalah pribadi yang unik yang penuh dengan kemampuan, saya adalah orang yang mampu, Tuhan memberikan banyak hal yang luar biasa untukku. Hanya saja saya lalai pada saat itu sehingga saya mengabaikan karunia itu.Â
Sekarang saya telah menyadarinya maka saya akan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas diri ini, saya tidak akan melewatkan waktu tanpa melakukan sesuatu.Â
Insecure hanyalah sebuah istilah yang menjadi alasan untuk bemalas-malasan. St. Fransiskus berkata " orang yang malas adalah saudara lalat". Saya sebagai manusia yang punya akal budi dan kemampuan baiklah saya untuk selalu berbenah diri.
Hal yang paling penting bagi saya untuk mengatasi rasa insecure ini adalah perbanyak untuk refleksi. Pengenalan diri yang sungguh akan membantu saya untuk menemukan kemampuan-kemampuan yang ada dalam diriku.Â
Ketika saya mampu menemukan kemampuan tersebut patutlah saya berbangga atas diriku sebab itu adalah satu karunia terbesar dalam hidup yakni karunia pengenalan.Â