Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Salahkah Aku Insecure?

28 Maret 2022   09:36 Diperbarui: 28 Maret 2022   09:55 343
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Apa itu insecure ? Kok kaum muda rasanya bangga menyebut istilah ini ? Insecure adalah istilah untuk menggambarkan perasaan tidak aman yang membuat seseorang merasa gelisah, takut, malu, hingga tidak percaya diri. Suatu waktu saya meminta seorang teman untuk diskusi bersama. 

Permintaan itu saya kirimkan melalui pesan whatsaap dan jawabannya demikan," Saya lagi insecure suster..." Hah..saya terkejut dengan jawabannya.

Saya terkejut karena saya melihat dia baik-baik saja, happy dan bersemangat. Barangkali penggunaan kata ini salah dimengerti oleh banyak kaum muda. 

Bisa saja ada keinginan supaya gaya bahasa yang digunakan sedikit trend tapi jadi salah arti. Sama halnya seperti penggunaan kata " Healing", saat ini kaum muda sering menyebut istilah rekreasi itu dengan kata " healing". Tahu nggak ya apa arti healing yang sebenarnya ?

Baiklah, sekali lagi insecure. Semua orang pasti pernah berada pada fase ini, fase dimana seseorang merasa tidak nyaman, gelisah, panik , bahkan hilang kontrol terhadap diri sendiri. 

Saya juga pernah mengalami hal yang sama. Pernah merasa tidak sukses, merasa paling jelek, paling bodoh,  bahkan merasa tidak berguna karena apapun yang saya lakukan selalu salah dan dipandang jelek oleh orang lain dan ini sangat menyakitkan seperti neraka.

Nah, lalu bagaimana cara mengatasinya ? Apakah lebih memilih untuk insecure terus-menerus atau bangkit mencipta mahakarya yang baru ? 

Tidak salah jika aku insecure, sama sekali tidak ada yang salah. Sebagai manusia normal hal itu wajar terjadi dimana hati dan pikiran tidak dapat berjalan bersama. 

Insecure terjadi bukan saja disebabkan oleh orang lain tapi diakibatkan oleh keteledoran diri sendiri, diakibatkan oleh ketidak hati-hatian saya.

Oleh karena itu, saya tidak mudah menerima keadaan itu sebagai alasan untuk tidak berbuat sesuatu. Dan yang bisa menghilangkan perasaan itu adalah diriku sendiri bukan orang lain. 

Kehadiran orang lain hanyalah pelengkap sandiwara kehidupan,  Yang berperan Untuk menentukan kualitas diri ini adalah diri sendiri dan bukan ditentukan oleh perkataan orang lain. 

Sadar bahwa akan selalu ada perasaan kurang dalam hidup ini, kalau saya tidak berusaha melawan perasaan ini maka saya bisa kehilangan kendali atas diriku dan larut dalam perasaan insecure.

Jadi, merasa insecure itu wajar dan bukanlah suatu dosa besar. Insecure itu tidak salah, Insecure merupakan suatu kesempatan untuk mencek keadaan diri sebaik mungkin. 

Beranilah bertanya" mengapa aku insecure?" dengan demikian saya akan menemukan banyak hal yang perlu diperbaiki atau di koreksi kembali. saya merasa insecure bisa saja diakibatkan oleh kegagalan, pikiran negatif, kesalahan, dan kesedihan yang berlarut-larut. 

Mari kita cek, apakah pengalaman ini datangnya dari luar diriku atau orang lain menjadi penyebabnya sehingga aku jatuh pada fase insecure ini? Tentu saja tidak. Itu semua terjadi karena aku yang kurang teliti, kurang sabar dan kurang fokus pada apa yang sudah saya prioritaskan.

Nah, untuk mengatasi hal ini baiklah saya menyadari keberadaan diriku yang baik adanya diciptakan oleh Tuhan. 

Saya adalah pribadi yang unik yang penuh dengan kemampuan, saya adalah orang yang mampu, Tuhan memberikan banyak hal yang luar biasa untukku. Hanya saja saya lalai pada saat itu sehingga saya mengabaikan karunia itu. 

Sekarang saya telah menyadarinya maka saya akan menggunakannya untuk meningkatkan kualitas diri ini, saya tidak akan melewatkan waktu tanpa melakukan sesuatu. 

Insecure hanyalah sebuah istilah yang menjadi alasan untuk bemalas-malasan. St. Fransiskus berkata " orang yang malas adalah saudara lalat". Saya sebagai manusia yang punya akal budi dan kemampuan baiklah saya untuk selalu berbenah diri.

Hal yang paling penting bagi saya untuk mengatasi rasa insecure ini adalah perbanyak untuk refleksi. Pengenalan diri yang sungguh akan membantu saya untuk menemukan kemampuan-kemampuan yang ada dalam diriku. 

Ketika saya mampu menemukan kemampuan tersebut patutlah saya berbangga atas diriku sebab itu adalah satu karunia terbesar dalam hidup yakni karunia pengenalan. 

Saya dan kamu bukanlah mahluk sempurna yang perfect dalam segala hal tapi ketahuilah bahwa kita memiliki batas-batas kemampuan. Ketika kita menyadari batas kemampuan pada saat itulah kita sadar betapa pentingnya kehadiran orang lain itu. 

Terjebak dalam insecure terlalu lama dan enggan berusaha keluar sama artinya membiasakan diri dijalan yang salah.

semoga bermnafaat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun