Mohon tunggu...
tika habeahan
tika habeahan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Be do the best
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

MENJADI BERKAT BAGI SESAMA

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Haruskah Saya Malu Jadi Orang Batak?

16 Maret 2022   22:46 Diperbarui: 17 Maret 2022   08:30 526
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah saya harus malu jadi orang batak ketika orang lain mengejek bahasa saya ? apakah saya harus berpura-pura ? Akh, saya tidak malu. Saya tidak pernah malu jadi orang batak dan saya juga ingin orang banyak tahu kalau saya asli orang batak. Karena bagi saya tidak ada alasan bagi saya untuk berpura-pura menjadi orang jawa atau flores dan tidak ada yang harus saya rahasiakan sebagai orang batak. Semua orang tahu apa yang menjadi karakter orang batak mulai dari bentuk wajah, logat bahasanya hingga postur tubuhnya. 

Batak itu menjadi identitas saya. Maka ketika saya mampu menunjukkan bahwa saya orang batak ini merupakan salah satu bentuk dukungan saya terhadap suku batak. Sejak kecil saya selaludiajari orangtua untuk tetap mengingat bahasa batak. Ada kesan lucu memang ketika orang batak menggunakan bahasa indonesia.

Lucunya terletak pada penggunaan bahasa yang kadang kala diterjemahkan langsung atau dipelesetkan misalnya penggaris atau rol. Rol itu dalam bahasa batak disebut dengan istilah " Balobas" maka sebagian orang akan mengungkapkannya dalam bahasa indonesia dengan kata yang hapir sama yakni " blebas". Kata-kata seperti inilah yang sering membuat orang menjadi tertawa.

Nah, pengalaman yang tak seberapa ini menghantar saya pada sebuah kesadaran bahwasanya ada saat dimana saya tidak mampu mencintai bahkan menerima apa yang menjadi identitas saya. Kalau direnungkan lebih dalam lagi mengapa saya harus malu ketika orang lain menertawakan bahasaku ? 

Mengapa saya harus malu ketika saya mahir mengungkapkan bahasa ibu ? Wah...ketahuilah wahai diri tidak perlu malu. Ingat saja,jadilah dirimu sendiri tidak usah berpura-pura menjadi diri orang lain. 

Pengalaman ini juga mengajarkan saya untuk tidak pernah malujadi orang batak entah kemanapun saya pergi. Barangkali akan selalu ada orang yang suka mengejek bahkan memberikan label bahwa orang batak itu keras, dan lain sebagainya. 

Hal itu tidaklah menyurutkan semangat saya sebagai orang batak. Saya tidak pernah down hanya karena ejekan orang lain justru saya ingin mendobrak persepsi mereka bahwa orang batak tidak selalu seperti apa yang mereka pikirkan dan katakan yakni keras.

Saya tahu bahwa setiap kita punya keunikan masing-masing. Biarlah perbedaan itu kita buat untuk memperkaya satu sama lain. Bertindaklah sesuai identitas kita masing-masing. 

Salah satu cara kita untukmenghargai dan melestarikan budaya adalah dengan mencintai dan merawat apa yang menjadi identitas kita masing-masing salah satunya kekayaan suku kita masing-masing.

Jangan malu jadi orang batak...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun