Memang,ketika saya berniat untuk membantu orang, ada saja cara Tuhan untuk menunjukkan jalan. Bantuan yang saya berikan tidaklah besar, tapi memang bisa menyelamatkan orang lain.
Pengalaman ini mengantar saya pada sebuah refleksi bahwa hidup kita ini akan selalu berputar. Ada saatnya dimana saya harus menderita, ada saatnya saya harus kerja keras dan berjuang, ada saatnya saya harus membantu orang lain,dan ada saatnya untuk menikmati hidup.Â
Pengalaman ini menjadikan saya pribadi yang murah hati dan berbelas kasih. Memberi sesuatu terhadap orang lain bukan karena saya memiliki stok yang banyak.Â
Melainkan saya mencoba untuk memberi dari kekurangan saya. Kalau dihitung-hitung soal materi,pastilah tak akan pernah keluar kata cukup dari mulut saya. Sebab saya menginginkn banyak hal dalam hidupku.
Keberanian berkata cukup terhadap diri sendiri memampukan saya untuk bersikap peduli terhadap yang lain. Dan itu bukan sesuatu yang patut untuk disombongkan .Â
Tapi sesuatu yang selalu harus disadari bahwa orang lain adalah tanggung jawabku. Mereka adalah bagian dari diriku,jika saya bahagia menjalani hidupku mereka juga berhak untuk bahagia.
Menimbun sesuatu untuk diri sendiri tidak akan menambah kesejahteraan hidup melainkan kerakusan dan kesombongan. Memberikan bantuan sekecil apapun sangat berarti bagi mereka yang membutuhkan.Â
Hidupku sejahtera yang lain juga sejahtera. Mungkin hari ini aku hidup berkecukupan,esok lusa bisa jadi hidup pas-pas an. So,selagi ada waktu mari untuk saling mendahului dalam melakukan kebaikan.Â
Setiap kebaikan yang kita lakukan akan membawa berkat dalam setiap langkah hidup kita. Semoga anda-anda semua yang ringan tangan dalam membantu di beri kesehatan dan rejeki yang melimpah.
salam sehat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H