Hasil dan Pembahasan
Hasil:
- Telah dilakukan penanaman berbagai jenis tanaman TOGA seperti jahe, kencur
- Lahan memiliki ketersediaan air cukup baik dengan adanya sumur bor dan saluran irigasi sederhana.
- Kesadaran masyarakat tentang pentingnya tanaman obat keluarga untuk kesehatan meningkat.
Pembahasan:
- Program pengembangan lahan TOGA di RW 02 menunjukkan hasil yang positif dalam hal peningkatan produktivitas lahan dan kesejahteraan masyarakat.
- Partisipasi aktif warga dalam pelatihan dan kegiatan budidaya merupakan kunci keberhasilan program ini.
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan: Pengembangan lahan tanaman obat keluarga (TOGA) di RW 02, Desa Medokan Semampir, menunjukkan hasil yang signifikan dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat. Melalui survey awal, pelatihan, dan pengolahan lahan, berbagai tanaman TOGA seperti jahe, kunyit, dan lidah buaya berhasil ditanam dengan tingkat kelangsungan hidup yang tinggi.Â
Program ini tidak hanya meningkatkan produktivitas lahan tetapi juga memperkaya pengetahuan dan keterampilan warga tentang budidaya dan pengolahan TOGA. Dampak positif program ini terlihat dari peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya tanaman obat keluarga untuk kesehatan meningkat, mengurangi ketergantungan pada obat kimia. Keberhasilan ini menegaskan pentingnya perencanaan, partisipasi aktif masyarakat, dan dukungan berbagai pihak. Dengan pengelolaan yang berkelanjutan, RW 02 berpotensi menjadi model bagi desa lain dalam pengembangan pertanian berbasis TOGA.
Â
Â
Saran: Untuk mengoptimalkan pengembangan lahan TOGA di RW 02 Desa Medokan Semampir, disarankan beberapa langkah strategis seperti melakukan monitoring dan evaluasi berkala untuk mengidentifikasi kendala dan melakukan perbaikan. Hal ini penting untuk memastikan program berjalan sesuai rencana dan mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan langkah-langkah ini, pengembangan lahan TOGA di RW 02 diharapkan dapat berkelanjutan dan memberikan manfaat ekonomi serta kesehatan bagi masyarakat setempat.
Dengan demikian, pengembangan lahan TOGA di RW 02, Desa Medokan Semampir, tidak hanya memberikan hasil yang positif dalam hal pertumbuhan tanaman dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, tetapi juga menjadi landasan bagi keberlanjutan pertanian berbasis TOGA di wilayah tersebut.Â
Dengan kolaborasi antara pemerintah desa, masyarakat setempat, dan berbagai pihak terkait, program ini membuktikan bahwa upaya pemberdayaan dan inovasi pertanian dapat menjadi solusi yang efektif dalam menghadapi tantangan ekonomi dan kesehatan di tingkat lokal.Â